MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Wednesday, June 24, 2020

Sebab Nabi Dipanggil Tuan

Sebab Nabi Dipanggil Tuan
Nashaihul Ibad Bab Ruba'iy
Oleh Mustamsikin

Dalam sebuah penjelasan tentang firman Allah,"Wasayyidan Wahasuran Wanabiyyan minasshalihin" Syekh Muhammad bin Ahmad menuturkan maksud ayat tersebut dengan memberi penjelasan kenapa nabi disebut dengan istilah sayyidan? Syekh Muhammad meyebutkan bahwa Allah menyebut Nabi Yahya As., dengan sebutan sayyidan (tuan) padahal ia adalah hamba-Nya Allah. Hal ini sebab empat hal yang dimiliki oleh Nabi Yahya As--dan para  nabi yang lain. 

Pertama, Nabi Yahya As., dapat mampu menaklukkan hawa nafsu. Bagi seorang nabi atau rasul penting sekali memiliki kemampuan mengalahkan nafsunya sendiri demi eksistensinya sebagai utusan Allah. Dengan mengalahkan hawa nafsu para nabi dapat senantiasa menerima dan menyampaikan wahyu yanh ia terima murni bimbingan dari Allah. Bukan campur tangan nafsunya sendiri. Pun juga ketika ia membenci atau mengasihi umatnya.

Kedua, Nabi Yahya As., dapat menundukkan iblis. Sebagai nabi tentu mengalahkan iblis adalah satu hal penting yang harus dilakukan. Dengan mengalahkan iblis, para nabi atau rasul dapat secara leluasa menyampaikan ajaran yang ia bawa kepada umatnya. Belum lagi memang tugas iblis adalah menjerumuskan serta menghalang-halangi dakwa para nabi dan rasul. 

Ketiga, Nabi Yahya As., dapat menjaga lisannya. Perkara lisan agar tidak sembarangan berucap sangat penting bagi nabi atau rasul. Sebab pada mereka melekat sebutan nabi atau rasul yang lisannya tidak lain hanya berucap hal-hal yang suci. Perbincangan mereka juga bertalian dengan dakwah, bimbingan dan menunjukkan jalan keselamatan kepada umatnya.

Keempat, Nabi Yahya As., mampu meredam _ghadab_ (marah). Marah merupakan satu hal penting yang harus dihindari oleh nabi atau rasul. Sebab kemarahan mereka mendatangkan murka Allah. Sekali mereka marah pada umat, maka Allah tak segan untuk menurunkan bencana yang mampu membinasakan.  

Demikianlah alasan mengapa nabi disebut sebagai tuan oleh Allah meskipun jelas mereka adalah hamba-Nya. Semata-mata kerena mereka mampu mengendalikan paling tidak empat hal di atas. Mampu mengendalikan nafsu, mengalahkan iblis, megendalikan lisan dan meredam amarah.

Jika nabi saja oleh Allah yang berstatus hamba memperoleh sebutan tuan dengan kemampuan mereka atas empat hal di atas, maka kita semua pun  dapat meniru prilaku para nabi. Dengan meniru prilaku nabi, besar potensinya untuk memperoleh kedudukan yang luhur di sisi Allah. Setidaknya sebagai hamba-Nya yang saleh.

Wallahu A'lam Bisshawab.

No comments:

Post a Comment