Amalmu BagiKu
Nasahihul ibad
Oleh Mustamsikin
Banyak yang tidak diketahui oleh manusia atas perbuatan yang ia lakukan. Apakah perbuatannya memiliki nilai di sisi Allah atau tidak. Apakah perbuatannya kelak memperoleh balasan di sisi Allah atau tidak. Keculai atas informasi yang disampaikan oleh Allah melalui risalah kenabian maupun melalui kitab suci-Nya.
Oleh sebab pengetahuan yang diinformasikan para nabi atau kitab suci, manusia menjadi mengerti bahwa amalnya memiliki nilai pahala. Amalnya kelak ditukar dengan surga dengan segala kenikmatan. Kebaikannya dilipatgandakan. Keburukanya dihapuskan dan begitu seterusnya.
Termasuk di antara amal manusia yang bernilai tinggi di sisi Allah berdasarkan wahyu-Nya kepada para nabi kaum Bani Isra'il ada empat. Empat hal berikut sejatinya merupakan amal perbuatan yang nilai pahalanya dilebihkan setinggi-tinggi nya oleh Allah. Sehingga kadar pahalanya menyamai ibadah lain yang jauh lebih tinggi, seperti salat, puasa, sedekah dan jihad.
Dari keempat hal tersebut yang pertama, berdiam diri atas kebatilan--menghindari kebatilan--bagi Allah setara nilai pahalanya dengan puasa. Bisa dibayangkan dari sini bahwa puasa memiliki pahala yang sangat besar. Kedudukkannya ibadah puasa pun sangat tinggi. Maka jika perbuatan menghindari kebatilan disetrakan nilai pahala sepadan dengan puasa maka ini sungguh balasan yang luar biasa.
Selanjutnya, pemeliharaan seseorang atas anggota tubuhnya agar tidak melakukan hal-hal yang haram bagi Allah sepadan dengan pahala salat. Kita tahu bahwa salat merupakan ibadah yang paling utama di antara ibadah lain. Bahkan nanti ibadah salat menjadi yang pertama diperhitungkan di hadapan Allah. Oleh sebab itu jika seseorang menjaga dirinya agar tidak melakukan yang dilarang sepadan pahalanya dengan pahala salat tentu ini merupakan sebuah kistimewaan yang tak tertandingi.
Berikutnya, memutus harapan pada sesama makhluk Allah setara dengan pahala sedekah. Maksudnya jika seseorang tidak menggantungkan harapannya kepada selain Allah maka pahala yang ia peroleh sepadan dengan pahala sedekah. Dari memutus harapan sampai setara dengan sedekah tentu sebuah loncatan yang tinggi. Maka kemudian di sinilah rahmat Allah ada bagi manusia. Rahmat berupa pelipatgandaan nilai sebuah ibadah.
Terakhir, amal perbuatan manusia yang tinggi nilainya di sisi Allah adalah mencegah perbuatan yang menyakitkan sesama muslim. Dengan seseorang tidak menyakiti sesama, maka pahala yang ia peroleh di sisi Allah seperti pahalanya jihad. Sangat tinggi kadar nilai dan kelak balasannya.
Demikianlah jika Allah telah berkehendak. Amal kebaikan yang mungkin di mata manusia nilainya kecil bisa jadi di sisi Allah menjadi besar. Maka kemudian tidak tepat jika seseorang mengerjakan amal baik memilah dan memilih sesuai pengetahuannya sendiri atas kemungkinan kadar pahalanya. Lebih baik mengerjakan semua amal kebajikan sesuia kadar kemampuannya walaupun itu mungkin bernilai kecil. Siapa tahu yang kecil itu yang diterima. Yang kecil itu yang diridhai. Yang kecil itu yang disambut rahmat-Nya yang besarnya tak terbatas.
Demikian uraian kajian kitab Nashaihul Ibad kali ini. Semoga membawa kebaikan bagi kita semua. Amin.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kereen bgt ustaad...setia menanti tulisan jenengan
ReplyDeleteTerimakasih banyak Mas Andrew
Delete