Oleh Mustamsikin
Dalam kehidupan kita tidak terlepas dengan dua keadaan yang saling bertolak belakang. Antara perasaan senang, sedih, bahagia, atau menderita. Dua keadaan yang demikian adalah contoh kecil bahwa kehidupan kita tidak tetap. Terkadang senang terkadang pula sedih. Kadang bahagia kadang pula menderita.
Perubahan keadaan yang demikian pasti akan dialami setiap yang hidup tak terkecuali kita. Sebab tarik ulur antara dua keadaan yang demikianlah menjadi satu alasan kita mampu bertahan hidup. Sebagaimana juga bumi ini masih ada sebab tarik ulur kebaikan dan keburukan. Tidak mungkin rasanya seseorang secara konsisten selalu dalam keadaan senang dan gembira. Tidak juga seseorang terus dilanda dengan perasaan sedih dan menderita.
Dengan silih bergantinya keadaan yang demikian mengajarkan kita untuk selalu siap untuk menghadapi setiap keadaan yang terjadi. Kita harus mampu menjalani hidup dalam dua keadaan yang selalu berubah. Sehingga jika dalam satu keadaan kita sedang baik-baik dan bersuka ria kita patut waspada sebab suatu ketika pasti akan datang keadaan yang membuat kita bersedih dan menangis. Sebaliknya jika sedang dalam keadaan yang serba sulit kita harus tetap optimis bahwa keadaan yang demikian tidak akan konsisiten. Badai pasti akan berlalu.
Contoh nyata keadaan yang sulit seperti sekarang ini, suatu saat akan usai. Pandemi Covid-19 ini akan berakhir dan meninggalkan banyak kenangan dan pengajaran. Kita harus yakin demikianlah yang kelak akan terjadi. Pandemi ini akan usai, dan meninggalkan banyak kesan dan pesan untuk kehidupan mendatang. Paling tidak dari pandemi ini akan tertulis kisah perjuangan hidup untuk bertahan dalam keadaan yang serba carut marut untuk diceritakan di kemudian hari.
So, kita harus memupuk rasa optimis bahwa bagaimanapun keadaan yang terjadi saat ini akan berganti. Akan tiba saatnya kita kembali normal dengan se normal-normlanya. Hidup kembali damai dengan tanpa rasa terhantui oleh perasaan dan ancaman dari Covid-19.
Wallahu A'lam Bisshawab.
Insyaallah segera berlalu. Kisahnya kita tuliskan, kelak dibaca anak cucu
ReplyDeleteAmin. Dengan tulisan seperti ini untuk merawat ingatan.
DeleteHidup itu hitam putih...kita harus siap abu abu? He he ...
ReplyDeleteKadang abu abu itu satu bentuk baru yang lebih fleksibel hehehe
DeleteHidup itu hitam putih...kita harus siap abu abu? He he ...
ReplyDelete