Empat Kebaikan dan Kebaikan yang Lebih Baik darinya
Nashaihul Ibad Bab Ruba'iy Maqalah 2
Oleh Mustamsikin
Kebaikan banyak ragam dan macamnya. Lebih luas kebaikan adalah segala tindakan yang dibenarkan dan dianggap baik oleh agama dan adat masyarakat secara umum. Di sisi lain kebaikan mudah sekali dikenal. Al-Qur'an menyebutnya sebagai sesuatu yang ma'ruf.
Membincangkan kebaikan, dalam kajian kitab Nashaihul Ibad kali ini akan dibahas secara ringkas tentang kebaikan yang jika kebaikan itu dilakukan oleh orang yang lebih tepat akan bernilai lebih. Tentang hal tersebut terdapat empat kebaikan yang dikutip oleh Ibnu Hajar dari para ahli hikmah.
Kebaikan yang pertama, sifat pemalu indah dan baik bagi kaum laki-laki namun akan lebih baik jika itu ada pada perempuan. Jika sifat malu itu ada pada perempuan tentu akan lebih elegan dan indah meski bagi laki-laki itu sudah menjadi kebaikan tersendiri. Jika perempuan dikatakan sebagai 'imadul bilad (tiangnya negara) maka sudah tepat ia memiliki rasa malu dan tentunya mampu menjaga kemaluannya.
Kebaikan yang kedua yakni, adil bagi setiap orang itu baik namun lebih baik lagi adil itu ada pada para pemimpin. Maksudnya memang adil--seimbang tidak zalim--baik dimiliki setiap orang. Akan tetapi jika adil ada pada diri pemimpin yang memiliki kekuasaan tentu lebih menempati posisinya. Hal ini tidak jauh karena pemimpin memiliki kekuasaan yang mampu memaksa yang ia pimpin melakukan keinginannya. Maka beruntunglah jika sekelompok masyarakat dipimpin oleh pemimpin memiliki sifat adil. Sehingga kemudian, ia tidak semana-mena dalam mengambil kebijakan.
Kebaikan yang ketiga, taubat itu baik bagi lansia namun lebih baik jika taubat dilakukan para pemuda. Tentang baiknya taubat ini, dapat dibayangkan betapa orang tua atau lanjut usia sadar dan konsisten bertaubat mrupakan aktivitas yang 'maha' penting sebelum ia kembali kehadirat-Nya. Namun demikian lebih menakjubkan dari itu jika taubat dilakukan oleh para pemuda. Remaja misalnya. Maka pertaubatan yang demikian sangat lebih baik dan utama.
Kebaikan yang keempat, dermawan. Prilaku dermawan baik dilakukan oleh orang-orang kaya para aghniya'. Namun lebih dari itu dermawan akan lebih baik lagi jika dilakukan oleh orang-orang faqir. Dermawan yang demikian tentu memiliki nilai yang sangat tinggi dipandang dari sisi pelakunya. Bagaimana tidak mengherankan jika dermawan ada pada para fakir miskin. Bagi dirinya sendiri yang sangat terbatas saja masih mampu memberi orang lain.
Demikianlah uraian tentang empat kebaikan. Semoga kebaikan tersebut ada pada diri kita semua. Amin.
Wallahu A'lam Bisshawab
No comments:
Post a Comment