Ketika Seorang Hamba Berdosa
Nashaihul Ibad Bab Ruba'iy
Oleh Mustamsikin
"Ketika seorang hamba berdosa maka Allah akan memberinya empat anugrah...,"
Sa'd bin Hilal
Betapa baiknya Allah, terhadap apa yang tidak kita minta Ia senantiasa memberi. Kita tidak meminta oksigen dalam setiap hela nafas kita, pun juga dalam doa-doa kita, namun Allah senantiasa memberi. Kita tidak meminta air secara terus menerus, namun Allah pancarkan air dari mata air dan Ia turunkan dari langit berupa hujan. Begitupula dengan panas sinar mata hari yang senantiasa kita butuhkan setiap hari untuk berbagai keperluan. Begitu baiknya Allah kepada semua hamba-Nya. Baik udara, air, sinar mata hari akan senantiasa Allah berikan kepada semua. Tidak hanya pada hamba-Nya yang taat, namun juga pada hamba-Nya yang bermaksiat pun demikian.
Tida cukup itu, sekali pun hamba-Nya berdosa Allah tetap memberi banyak hal. Bahkan, Sa'd bin Hilal menjelaskan betapa anugrah Allah tetap ia berikan kepada hamba-Nya, sekalipun si hamba tadi melakukan dosa. Sa'd bin Hilal mengatakan, "Ketika seorang hamba berdosa, Allah akan memberikan empat anugrah kepadanya. Pertama, Allah tidak menghalangi rizkinya. Kedua, tidak mencegah kesehatan hamba tersebut. Ketiga, Allah tidak memperlihatkan dosa hamba tersebut. Keempat, Allah tidak segera menghukumnya dalam waktu dekat."
Dari perkataan Sa'd bin Hilal di atas jelas bahwasannya sekali pun hamba-Nya berdosa Allah masih memberinya anugrah. Hamba tersebut tidak dihalangi rizkinya. Meski hamba terus melakukan dosa pada-Nya namun rizkinya tetap Allah berikan. Inilah anugrah Allah yang sangat nampak pada hamba-Nya.
Begitu juga ketika hamba-Nya berosa ia tidak lantas dicabut kesehatannya. Ia masih memberi nikmat kepada hamba-Nya tadi berupa kesehatan. Sehingga dengan kesehatan tersebut si hamba tadi dapat berpikir jernih agar bertaubat dari dosanya.
Selanjutnya Allah juga masih menyembunyikan dosa yang dilakukan hamba-Nya. Bahkan Allah benar-benar menutup rapat dosa, kesalahan dan aib hamba-Nya selagi si hamba tadi tidak memamerkan dosa yang ia pernah lakukan. Tertutupnya dosa merupakan anugrah yang sangat nyata, utamanya bagi umat Nabi Muhammad Saw.
Selain dosa yang masih Allah sembunyikan, Allah menambahkan anugrah satu hal yang amat berharga bagi si hamba pendosa tadi. Anugrah apa itu? Allah masih menunda hukuman dosa hamba tadi sampai waktunya tiba. Artinya, Allah masih memberi kesempatan untuk bertaubat. Masih adanya kesempatan bertaubat bagi pelaku dosa merupakan kekhususan yang diberikan oleh Allah kepada umat Muhammad SAW. Lain dengan umat-umat terdahulu yang sekali ingkar akan dibinasakan secara langsung.
Tentang dosa yang tidak segera ditimpakan azabnya ini, Syaikh Nawawi menambahkan dalam penjelasan yang bertalian dengan ungkapan Sa'd bin Hilal di atas dengan cerita Nabi Adam As., yang menjelaskan tentang keistimewaan umat Nabi Saw. yang tidak Allah berikan kepadanya--Nabi Adam As.
Nabi Adam As, mengatakan, "Allah memberi empat kemuliaan pada umat Muhammad yang tidak Ia berikan kepadaku. Pertama, Allah menerima taubatku--Nabi Adam As--di Makah, sedang umat Muhammad dapat bertaubat di mana saja dan diterima taubat mereka. Kedua, ketika aku berdosa pakaianku langsung terlepas sedang umat Muhammad berosa dalam keadaan telanjang Allah kemudian mengenakan pakaian kepada mereka. Ketiga, ketika aku berodosa Allah memisahkan aku dengan istriku sedang ketika umat Muhammad bedosa Allah tidak memisahkan mereka dengan pasangan mereka. Keempat, ketika aku berdosa aku dikeluarkan oleh Allah dari surga, sedang ketika umat Muhammad berdosa di luar surga Allah memasukkan mereka ke dalam surga setelah mereka bertaubat."
Demikianlah anugrah Allah yang amat besar. Sekalipun hamba-Nya berdosa Allah masih meberikan banyak hal kepada hamba tadi. Lebih-lebih kepada umat Nabi Muhammad Saw. yang sangat istimewa--semoga kita termasuk diakui Nabi Saw., sebagai umatnya.
Semoga yang demikian dapat kita rasakan. Kendati tidak harus melakukan dosa, jika kita terpeleset melakukan dosa Allah mengampuni dosa-dosa kita dan masih memberi anugrah-Nya kepada kita. Amin.
Wallahu A'lam Bisshawab
No comments:
Post a Comment