MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Wednesday, June 17, 2020

Jagalah Permatamu

Jagalah Permatamu
Nashaihul Ibad Bab Ruba'iy
Oleh Mustamsikin

"Ada empat hal yang dapat menghilangan permata dalam diri manusia"
Nabi Muhammad Saw.

Dalam diri manusia terdapat empat permata yang sangat berharga. Empat permata tersebut terdiri dari, akal, agama, rasa malu, dan amal saleh. Empat permata ini sewaktu-waktu dapat enyah dari dalam diri manusia. Maka dari itu penting untuk senantiasa menjaganya.

Untuk menjaga agar permata-permata itu tetap eksis dalam diri, maka menjadi sangat penting bagi seseorang untuk mengenali hal-hal yang dapat melenyapkannya. Apa saja itu? Nabi Saw., mengatakan, "Marah dapat menghilangkan akal, dengki dapat menghilangkan agama, tamak dapat menghilangkan rasa malu, ghibah dapat menghilangkan amal saleh."

Mengapa sedemikian penting menjaga akal? Karena darinnya kebenaran dan kebatilan dapat dikenali. Akal dapat menimbang baik dan buruk. Akal pula dapat menentukan apa yang terbaik untuk dilakukan.

Akal yang sangat penting demikian dapat hilang jika seseorang marah. Marah dapat mengacaukan sekaligus melenyapkannya. Lebih dari itu kata Nabi Saw., marah bukan saja dapat menghilangkan akal namun juga dapat merusak iman. Jika seseorang sudah marah maka akal tidak lagi mampu berpikir berimbang. Sama halnya juga jika akal terlalu senang maka ia juga tidak tepat pada posisi tengah-tengah.

Sepadan dengan pentingnya akal bagi manusia, agama pun demikian. Agama dalam arti syari'at sangat penting bagi keselamatan manusia dunia akhirat. Namun ingat, agama dapat hilang sebab timbulnya kedengkian dalam diri manusia. Kedengkian yang mendalam atas nikmat orang lain dapat mengacaukan agama. 

Seseorang dengan kedengkian dapat melanggar norma agama. Ia dapat menghalalkan segala cara untuk memuaskan kedengkiannya pada orang lain. Maka dari itu al-Qur'an pun memerintahkan agar  seseorang berlindung kepada Allah dari orang-orang yang mengumbar kedengkian-- hasidin idza hasad.

Permata dalam diri manusia yang penting dijaga berikutnya adalah rasa malu. Kita ketahui rasa malu sangat penting. Bahkan dikatakan malu adalah bagian dari iman. Saking pentingnya memiliki rasa malu, maka rasa malu pada diri seseorang harus dijaga keberadaannya. 

Jangan sampai rasa malu terancam eksistensinya sebab ketamakan. Tamak dapat memporak-porandakan pondasi dasa malu. Contoh paling nyata bahwa ketamakan dapat menanggalkan rasa malu adalah prilaku koruptif. Para koruptor yang tamak dapat menggarong kekayaan negara tanpa rasa malu. Bahkan sudah bebas dari bui tidak lama berselang masuk bui lagi sebab kasus korupsi yang berulangkali. 

Terakhir permata yang penting di jaga alam diri manusia adalah ghibah. Ghibah yang dimaksud adalah menyebutkan keburukan orang lain tidak dihadapannya atau dihadapan orang lain. Prilaku ghibah dapat menghapus amal saleh. Kesalehan yang besar pun dapat saja hilang sebab ghibah. 

Dengan seringnya ghibah amal saleh seseorang akan sirna. Yang tinggal hanyalah prilaku buruk atas orang lain. Dari amal saleh berubah menjadi gunjingan-gunjingan yang merugikan. Maka kemudian tidak tepat jika kesalehan seseorang masih ditumpangi dengan prilaku ghibah. 

Demikian kajian kitab Nasha'ihul Ibad kali ini. Semoga kita dapat mengambil manfaat darinya. Utamanya dalam menjaga keberadaan akal, agama, rasa malu dan amal saleh dengan tidak marah, dengki, tamak, dan  ghibah. 

Wallahu A'lam Bisshawab

No comments:

Post a Comment