MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Thursday, June 25, 2020

Membincang Pandangan Umar Terhadap Sebuah Cobaan

Membincang Pandangan Umar Terhadap Sebuah Cobaan
Nashaihul Ibad Bab Ruba'iy
Oleh Mustamsikin

Umar bin Khatab adalah sosok khalifah kedua Islam pasca Rasul Saw., yang dikenal dengan sikap tegasnya. Di samping tegas, Umar memiliki konsistensi dan keberanian yang luar biasa dalam memperjuangkan Islam. Ia sosok pemberani yang konon hingga beliau berhadapan dengan malaikat di alam barzakh pun masih dengan sosok beraninya.

Sosok Umar memang memiliki banyak keistimewaan, tentu selain sifat-sifat yang telah penulis sebutkan di atas masih ada sisi Umar yang patut diteladani. Di antara keteladanan itu, ketika Umar bin Khatab memandang sebuah cobaan.

Cobaan atau ujian yang menimpanya tidak lepas dari kuasa Allah atas ujian itu. Allah senantiasa menaungi dalam setiap cobaan yang menimpa Umar. Lebih dari itu, Umar dalam ujian yang ia terima menuturkan ada empat nikmat yang membekas dalam ingatannya.

Nikmat yang pertama, cobaan yang diterima Umar tidak menimpa agamanya. Menurut Umar ini adalah satu nikmat yang luar biasa. Meski berupa ujian asal ujian itu tidak menimpa keyakinan atau yang bertalian dengan sisi agama seseorang maka masih dapat dikatakan dalam level aman. 

Mengapa demikian, Syekh Nawawi turut mendukung hal ini. Menurutnya, ujian yang menimpa agama seseorang atau keyakinan seseorang lebih berat dari ujian fisik maupun harta. Fisik boleh sakit, harta boleh habis namun itu tidak seberapa. Namun kalau iman yang goyah bahkan pudar maka sulit untuk dikembalikan tanpa disertai dengan hidayah-Nya. 

Nikmat dalam cobaan yang kedua menurut Umar, ujian itu tidak lebih besar dari ujian yang menimpa Umar. Maksudnya ujian yang dimaksud tidak melampaui  kapasitas kemampuan yang ditimpainya. Barangkali ujian ini tidak akan melampaui kemampuan yanh menerima ujian. Karena kadar kemampuan seorang hamba dalam menerima ujian telah disesuaikan oleh Allah. 

Nikmat ketiga dalam cobaan menurut Umar adalah tidak menutup pintu kerelaan dalam bersabar menerima cobaan itu. Nikmat dalam ujian ini jika dipikir memang sangat besar. Bagaimana seseorang mampu mengelola kesabaran saat menjalani cobaan, lebih tinggi nilainya daripada cobaan yang ia terima. Di sisi lain memang kesabaran adalah kunci menghadapi cobaan.

Terakhir dalam cobaan ada nikmat besar menurut Umar. Nikmat apa itu? Pahala yang besar. Besarnya cobaan yang diterima maka sebesar atau bahkan berlipat besarnya pahala yang akan didapatkan. 

Demikianlah beberapa sisi kistimewaan sosok Umar ketika memandang sebuah cobaan atau ujian. Semoga dengan mengetahui sisi-sisi Umar yang seperti ini kita dapat memetik ilmu. Paling tidak ilmu dalam menyikapi sebuah cobaan.

Wallahu A'lam Bisshawab

No comments:

Post a Comment