MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Saturday, June 13, 2020

Empat Pengaman

Empat Pengaman
Nashaihul Ibad Bab Ruba'iy Maqalah 4
Oleh Mustamsikin

Dalam segala hal penting terciptanya suasana aman. Aman dari segala marabahaya. Suasana aman juga dapat menghadirkan ketenangan di dalam hati dan ketentraman dalam aktivitas. 

Tentang suasana aman, kajian kitab Nashaihul Ibad kali ini fokus pada empat hal yang menjadi pengaman pada posisinya masing-masing. Empat hal yang menjadi penyebab terciptanya suasana aman. Empat hal yang dimaksud sebagaimana sabda Nabi Saw., yang dikutip oleh Ibnu Hajar. 

Pengaman pertama dalam sabda Nabi Saw., ialah bintang sebagai pengaman penduduk langit. Dalam sabda beliau, Nabi Saw., mengatakan, "Para bintang penyebab aman bagi penduduk langit. Jika rontok maka itu menjadi keputusan Allah bagi penduduk langit". Sabda Nabi Saw., ini dipahami oleh Syekh Nawawi Banten, rontoknya bintang menjadi pertanda pecah, terlipat dan matinya malaikat. 

Pengaman yang kedua adalah, ahli bait Nabi Saw. (keluarga dan keturunan beliau) sebagai penyebab aman--suasana kondusif--bagi umatnya. Nabi mengatakan, "Ahli baitku menjadi pengaman bagi umatku maka jika merka hilang maka keputusan atas umatku." Syekh Nawawi memahami maksud hilangnya ahli bait Nabi Saw., sebab nampaknya bid'ah, menangnya hawa nafsu, perbedaan akidah, nampaknya Romawi, dan selainnya. Terjadinya peristiwa tersebut menjadi penyebab ahli bait Nabi Saw., banyak yang hilang--wafat.

Pengaman yang ketiga, Nabi Saw., sebagai penentram sahabat-sahabat beliau. Nabi Saw., mengatakan, "Aku menjadi pengaman bagi sahabat-sahabatku. Jika aku telah tiada maka keputusan terjadi pada sahabat-sahabatku." Maksud sabda Nabi Saw., ini dapat dipahami bahwa ia merupakan sosok yang senantiasa merahmati alam semesta. Utamanya para sahabat-sahabat beliau yang hidup secara langsung menjadi saksi hidup bersama beliau. Semasa dengan beliau. 

Nabi Saw., sebagai paling baiknya makhluk pembimbing umat, mampu menentramkan siapapun tak terkecuali sahabat-sahabat beliau. Hal ini nampak jelas ketika beliau wafat, belum sempat beliau disemayamkan para sahabat sudah saling berselisih satu dengan yang lain untuk menentukan pengganti beliau sebagai pemimpin pemerintahan Islam.

Pengaman yang terakhir adalah gunung bagi bumi. Kedudukan gunung kata Nabi Saw., sebagai pengaman bumi. Jika gunung telah tiada--boleh jadi meletus--maka bumi akan terancam. Jika gunung meletus saja dapat memporak-porandakan bumi dan dataran di bawahnya apalagi jika gunung lenyap berhamburan seperti debu. Niscaya bumi boleh jadi akan mengalami kehancuran dahsyat.

Demikianlah kajian kitab Nashaihul Ibad kali ini. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dan manfaat dari sabda Nabi Saw., yang dikutip oleh Ibnu Hajar di atas. 

Wallahu A'lam Bisshawab

No comments:

Post a Comment