MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Wednesday, January 19, 2022

Adab Murid Terhadap Guru

Adab Murid Terhadap Guru
(Bagian Ke 3) 
Kajian Kitab Jawahirul Adab 
Oleh Mustamsikin
Pada kajian yang lalu telah dibahas mengenai tujuan guru dan peran guru. Selanjutnya pada kajian ini akan dibahas mengenai ciri khas pandangan seorang guru terhadap ilmu. Bagaimana kemudian guru menilai sebuah ilmu, fungsi, tujuan dan manfaatnya dalam berbagai hal. 

Syekh Ibnu Mukhtar dalam syairnya menerangkan bahwasannya guru memiliki pandangan bahwa sesuatu tanpa ilmu tidak akan abadi. Dalam syairnya ia mengatakan,

ولايرى شيئا بدونه البقا # ولو حياله ترىئ وارتقى

 "Dan tidaklah guru memandang sesuatu yang tanpa ilmu itu kekal, meskipun perubahan ilmu itu nampak dan lenyap."

Dari syair di atas jelas bahwa seorang guru memandang bahwa ilmu sangat dominan memberi pengaruh atas segala sesuatu. Tanpa ilmu segala apapun tidak akan abadi. Akan berangsur lenyap begitu saja. Suatu misal, seorang menjadi pewaris perusahaan besar namun ia tidak memiliki ilmu dalam mengelolanya maka lambat laun perusahaan itu akan gulung tikar.

Begitu juga berlaku dalam hal ibadah. Siapa yang beribadah tanpa mengetahui ilmunya niscaya ibadahnya tertolak. Suatu misal, seorang salat namun tidak mengetahui syarat dan rukun salat  niscaya salatnya batal. Mengapa batal karena seseorang tadi tidak mengetahui syarat dan rukunnya salat sehingga ketika mengerjakan salat ia tidak memenuhi syarat dan rukunnya sehingga batal.

Dari penjelasan di atas, secara tersirat Syekh Ibnu Mukhtar hendak menegaskan bahwa, guru merupakan seseorang yang memiliki pandangan bahwa ilmu dalam segala hal adalah keniscayaan. Selain itu, guru selayaknya memiliki pandangan yang demikian. Yakni memandang ilmu sebagai sesuatu yang sangat berharga. Sehingga ketika mentransmorfasikan pengetahuannya kepada murid ia memiliki semangat dan optimisme. 

Adapun pesan penting dari syair Syekh Ibnu Mukhtar di atas, juga mengarah pada murid. Murid hendaknya berupaya menemukan guru yang memiliki pandangan demikian. Bukan guru asal-asalan yang tidak memiliki kompetensi atas ilmu yang ia ajarkan. Pun juga dalam beradab, seorang murid terhadap guru yang memiliki pandangan terhadap ilmu yang demikian harus dihormati.

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 19-01-2022. 
Sumber gambar: republika.co.id

No comments:

Post a Comment