MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Thursday, January 6, 2022

Adab Mencari Ilmu

Adab Mencari Ilmu
(Bagian Ke 10)
Kajian Kitab Jawahirul Adab 
Oleh Mustamsikin
Setelah pembahasan tentang strategi thalib ketika mencari ilmu, selanjutnya pada tulisan ini akan membahas adab mencari ilmu dari sisi memilih guru. Guru yang seperti apa yang harus dipilih seorang thalib pencari ilmu? Kriteria guru yang seperti apa yang dapat diambil ilmunya, mari simak syair Syekh Ibnu Mukhtar berikut,

 واختر من الاشياخ شيخا فاضلا # ذا همة و اداب و عاملا
بمقتضى السنة و الكتاب # و عالم الخطاء و الصواب

"Dan pilihlah guru yang memiliki keutamaan, semangat, beradab dan beramal sesuai dengan al-Qur'an dan al-Sunah, mengetahui mana yang benar dan mana yang salah."

Dari syair di atas dapat dipahami bahwa seorang murid hendaknya tidak sembarangan memilih guru. Guru yang dapat diambil ilmunya adalah, guru yang benar-benar memiliki keutamaan. Guru yang memiliki dorongan semangat yang tinggi bukan guru yang alakadarnya yang semangatnya cenderung tidak konsisten. Kemudian guru yang beradab, dan mengamalkan ajaran al-Qur'an dan al-Sunah bukan guru yang menyimpang dari ajaran yang ada di dalam keduanya. Selanjutnya adalah guru yang benar-benar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, bukan sosok guru yang tidak bisa membedakan benar dan salah.

Lebih lanjut selain kriteria guru di atas, Syekh Ibnu Mukhtar juga menambahkan,

و عارفا بحكمة التدريس # ذاخبرة بمشرب النفوس
ممارس العلوم و الفنون # كا اانحو والبيان و المعان

"Seorang guru harus mengetahui hikmah dari belajar, ahli dalam melegakan jiwa. Menguasai berbagai cabang ilmu seperti nahwu, bayan, dan ma'ani."

Melalui syair di atas dapat dimengerti bahwa guru yang ideal yang dapat dijadikan pembimbing adalah guru yang mengetahui hikmahnya belajar, ahli dalam mengelola jiwa, serta mengusai beragam cabang ilmu. Beberapa keahlian ini merupakan kapasitas yang ideal dimiliki sorang guru. Lebih-lebih guru agama. 

Guru yang sudah terdapat padanya kriteria sebagaimana di atas menurut Syekh Ibnu Mukhtar, guru tersebut, layak diambil ilmunya. Layak dijadikan guru pembimbing yang dapat mengantarkan thalib sampai tujuan. Yakni memperoleh ilmu yang bermanfaat. 

Sebagai penutup, guru-guru yang ideal seperti disebutkan di atas adalah guru dalam keadaan kodisi normal. Jika pada masanya nanti sudah tidak ada lagi guru yang memiliki kriteria di atas alangkah baiknya jika guru tersebut meningkatkan kompetensi diri. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 06-01-2022
Sumber gambar: republika.co.id


No comments:

Post a Comment