MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Monday, January 3, 2022

Adab Mencari Ilmu

Adab Mencari Ilmu
(Bagian Ke 7)
Kajian Kitab Jawahirul Adab 
Oleh Mustamsikin 

Setelah menguraikan adab pertama hingga adab keenam tentang koridor tujuan mencari ilmu kini saat membahas tentanga adab mencari ilmu yang lebih dekat dengan upaya-upaya untuk memperoleh ilmu. Supaya memperoleh ilmu dikatakan berhasil, maka perlu melakukan usaha keras di antaranya sebagaimana disebutkan oleh Syekh Ibnu Mukhtar dalam syairnya, 

واعلم بأن العلم لم يحصل # براحة الجسم و الملل

"Ketahuilah sesungguhnya ilmu tidak akan berhasil diperoleh dengan enak-enakan dan bermalas-malasan."

Dalam syair di atas sangat jelas bahwa seorang thalib (pencari ilmu) hendaknya tidak bermalas-malasan. Ia harus mengupayakan segala hal agar ilmu dapat diperoleh. Misalnya tidak hanya memenuhi aktivitas dengan banyak beristirahan, tiduran, dan kluyuran tanpa tujuan. Untuk itulah diperlukan usaha keras untuk mengenyahkan rasa malas itu benar-benar harus dilakukan. 

Bagaimanapun malas itu tidak baik, apalagi malas belajar, malas menghafal, malas memelajari ulang pelajaran. Jikan kemalasan menjadi sifat pencari ilmu maka buntulah sudah jalan keberhasilan. Senada dengan ini Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari mengungkapkan bahwa seorang pencari ilmu hendaknya memutus segala urusan yang menyibukkan, dan berbagai penghalang yang mencegah keberhasilan. Bersungguh-sungguh untuk menghasilkan ilmu. 

Tidak cukup hanya membunuh sifat malas, untuk berhasil pencari ilmu harus bersungguh-sungguh rajin, sabar dalam belajar meski belum paham. Yang demikian sebagaimana syair Syekh Ibnu Mukhtar yang berbunyi, 

فخذ بجد و اجتهاد و الزما # واحرص علي الدرس و ان لم تفهما
اذ ربما تجد في المأل # مالم تكن تجده في الحال

"Maka kamu harus bersungguh-sungguh, rajin, dan sabar ketika belajar meski belum paham."
"Sebab demikian--rajin dan sabar--pada akhirnya akan mengantarkan pada keberhasilan--memperoleh ilmu--atas sesuatu yang sekarang mungkin belum diperoleh." 

Dari dua bait syair di atas dapat diambil pelajaran bahwa pencari ilmu harus bersungguh-sungguh, rajin dan sabar. Dengan ketiganya niscaya ilmu yang saat ini belum didapat kelak berbekal ketiganya akan didadapat dikemudian hari. Siapa yang rajin dan sabar akan memperoleh keberhasilan. Sebalinya siapa yang bermalas-malasan akan menuai kerugian. 

Penulis memandang, adab mencari ilmu yang ketujuh ini sungguh penting diperhatikan dan dijalankan oleh para pencari ilmu. Mengapa demikian? Sebab kinj banyak pencari ilmu yang bermalas-malasan, tidak sabar dan berharap instan. Maunya pandai tanpa belajar. Maunya berhasil tanpa bersusah payah. 

Sebagai penutup, semoga uraian di atas turut memberi peringatan dan semangat bagi para pencari ilmu. Paling tidak agar mereka sadar bahwa ilmu tidak didapat dengan, enak-enakan, bermalas-malasan, dan instan. Semua butuh, kesungguhan, ketekunan, dan kesabaran. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 03-01-2022 
Sumber gambar: daaruttauhiid.org

No comments:

Post a Comment