(Bagian Ke 2)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Setelah memahami mengenai peran besar seorang guru--seorang da'i, cermin, dan dokter hati--sebagaimana kajian kitab Jawahirul Adab yang telah lalu, selanjutnya akan dibahas menganai adab guru ketika mengajar. Adab yang dimaksud pada pembahasan kali ini lebih dekat dengan sikap atau prilaku yang dinampakkan guru ketika memberikan pengajaran kepada murid. Apa saja sikap yang harus dinampakkan guru ketika mengajar. Mari simak kajian berikut.
Menurut Syekh Ibnu Mukhtar, seorang guru dalam mengajar ia harus pelan-pelan. Makanya tidak tergesa-gesa, sehingga murid merasa terseok-seok tidak mampu mengikuti irama pembelajaran dari guru. Dalam hal ini Syekh Ibnu Mukhtar dalam syairnya menyatakan,
كذا التأني ودوام الحلم # والجزم تركه لدعو العلم
"Begitu juga adab guru adalah perlahan, senantiasa sabar dan mantab dalam mengajar serta meninggalkan perasaan memiliki ilmu."
Dalam syair di atas selain seorang guru harus perlahan ketika mengajar murid, ia juga harus memiliki rasa sabar atau murah hati. Kesabaran seorang guru sangat penting bagi keberlangsungan proses belajar mengajar. Tanpa kesabaran guru niscaya mustahil belajar mengajar akan berjalan lancar.
Jika ditarik ke dalam makna yang lebih luas seorang guru harus sabar--setidaknya menahan diri--ketika menghadapi beragam prilaku murid. Kunikan murid yang memiliki kreatifitas bermacam-macam termasuk tidak mau belajar, tidak mau menyimak, tidak mau mengerjakan tugas, merupakan beberapa prilaku murid yang menuntut guru memiliki kesabaran berlebih. Sebab itulah maka senantiasa melatih kesabaran ketika mengajar adalah kegiatan guru yang tiada akhirnya.
Selain itu, seorang guru harus mantap ketika mengajar. Makanannya memiliki kesungguhan hati dalam mendidik murid. Memiliki rasa kesungguhan dalam mengajar murid. Tidak setengah-setengah, sehingga murid pun merasa ia diajar oleh guru yang sungguh-sungguh. Bukan guru yang tidak yakin akan kemampuannya dalam mengajar, ragu-ragu dalam mendidik, serta mudah putus asa.
Terakhir, adab seorang guru ketika mengajar adalah berupaya meninggalkan dari perasaan memiliki ilmu--mengaku sebagai ahli ilmu. Merasa ilmu yang telah dimiliki telah mencapai puncaknya sehingga tidak lagi belajar. Pun juga seorang guru tidak baik untuk menyombongkan diri atas ilmu yang dimiliki. Sebab ilmu adalah sebuah titipan yang sewaktu-waktu mudah diambil oleh pemiliknya.
Demikianlah adab atau prilaku guru dihadapan murid. Adab yang demikian seyogyanya ada pada guru sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi sukses.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 29-01-2022.
Sumber gambar: riau.go.id
MengInspirasi
ReplyDeleteWah, benar sekali. Kadang guru tidak sabar.
ReplyDeleteKunci sukses belajar mengajar di antaranya Mbak
Delete