(Bagian 5)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Mencari ilmu thalabul ilmi selain bertujun untuk mengetahui aturan atau hukun-hukum Allah, juga bukan ditujukan untuk mencari harta benda, mengungguli ulama atau mengalahkan mereka, memperoleh kedudukan dan mendapat penghormatan dari sesama. Hal ini selaras dengan syair yang digubah Syekh Ibnu Mukhtar, ia mengatakan
او لتباهى العالماء الاجلا # او لتنا الجاه و الاقبالا
"Mencaei ilmu tidak untuk mengungguli ulama yang agung, atau untuk memperoleh kedudukan dan perhatian--rasa tunduk--dari sesama"
Syair Syekh Ibnu Mukhtar di atas jelas dan tegas bahwa mencari ilmu tidak untuk tujuan mengalahkan atau bahkan merendahkan para ulama yang telah lalu. Bukan untuk merendahkan keilmuan mereka. Meskipun dengan kesungguhan sorang pencari ilmu akan dapat lebih tinggi keilmuannya dari para ulama yag telah lalu di kemudian hari.
Melalui syair di atas, Syekh Ibnu Mukhtar juga mengingatkan agar mencari ilmu tidak untuk memperoleh kedudukan. Pendapat Syekh Ibnu Mukhtar ini senada dengan hadis yang dikutip oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ary, dalam kitab Adabul Alim wal Muta'alin, diriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw., "Barangsiapa mencari ilmu untuk menjatuhkan ulama, atau memusuhi fuqaha (ahli fikih) atau hendak memalingkan perhatian sesama kepadanya maka Allah akan memasukkan ke dalam neraka."
Dalam kitab yang sama Hadratussyaikh juga mengafirmasi bahwa keutamaan ilmu akan diperoleh oleh ulama atau orang yang mengamalkan ilmunya, yang baik, bertakwa, dan bertujuan untuk memperoleh ridha Allah mendekatkan diri kepada-Nya di surga nanti. Bukan seseorang yang mencari ikmu untuk tujuan duniawi berupa jabatan, harta, memperbanyak pengikut dan murid.
Penulis memandang dari penegasan Hadratussyaikh di atas selaian sebuah rambu-rambu yang berlaku sepanjang zaman bagi pencari ilmu juga sekaligus sebagai peringatan pada mereka. Peringatan ini juga konteks dengan zaman, lebih-lebih di zaman akhir ini, banyak pencari ilmu lebih fokus pada tujuan yang bersifat duniawi. Kalau saya belajar ini saya akan jadi apa? Kalau saya ahli di bidang ini kira-kira apa yang saya peroleh?
Maka kemudian adab-adab dalam mencari ilmu perlu diperhatiakan utamnya bagi pencari ilmu. Hendaknya mereka benar-benar menata hati ketika mencari ilmu agar tidak terjebak oleh keinginan sesaat. Keinginan dan tujuan duniawi. Meski bercita-cita, berandai-andai itu penting sebagai motivasi namun bukan itu tujuan mencari ilmu. Tujuan utamnya adalah memperoleh ridha-Nya. Selebihnya Allah sendiri yang akan mengatur siapapun ya Ia ridhai untuk memperoleh keutamaan.
Demikian adab mencari ilmu yang kelima. Selanjutnya akan dibahwas motivasi agar tidak berhenti mencari ilmu meski sudah memperoleh derajat yang luhur.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 01-01-2022
Sumber gambar: Redaksiindonesia.com
No comments:
Post a Comment