(Bagian Ke 1)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Setelah kajian tentang adab murid kepada guru, selanjutnya akan dibahas tentang adab guru bersama murid. Membincang adab guru sama pentingnya dengan membincang adab murid. Setidaknya adanya pembahasan mengenai adab seorang murid kepada guru akan berimbang jika dibahas pula adab guru bersama murid. Adab sebagai guru dihadapan murid.
Mengawali kajian pada pokok bahasan adab guru ini terlebih dahulu perlu dimengerti bahwa guru memiliki kedudukan yang akat tinggi. Guru adalah sebaik-baik penunjuk jalan dan pengajak untuk mekperoleh ridha kepada Tuhan. Ditambah lagi guru adalah paling agungnya cermin sekaligus dokternya hati.
Kedudukan guru yang demikian terungkap jelas dalam syair Syekh Ibnu Mukhtar berikut,
معلم خير دعاء الرب # اعظم مرأة طبيب القلب
"Guru adalah sebaik-baiknya pengajak kepada ridha Tuhan. Paling agungnya cermin, sekaligus dokterny hati."
Dari syair di atas jelas bahwa guru memiliki peran yang cukup besar. Pertama, sebagai dai. Kedua, sebagai cermin. Ketiga, sebagai dokter. Inilah peran guru yang sangat penting diketahui utamanya para guru itu sendiri. Peran guru yang demikian juga sangat penting untuk disadari. Mengapa demikian sebab, unen-unen (pepatah Jawa) mengatakan, "Guru, digugu lan ditiru" (guru di teladani dan ditiru).
Karena peran besar seorang guru maka baginya wajib untuk mengosongkan dirinya dari perbuatan buruk menurut syariat. Begitu juga, guru harus membiasakan berkata, dan berbuat sesuatu yang terpuji termasuk di antaranya menerima pertanyaan dari murid. Keharusan prilaku guru yang demikian teringkas dalam syair Syekh Ibnu Mukhtar berikut ini,
فينبغى له ان تخليى # عن الرذائل وان تحلى
بكل مايحمد قولا وعمل # ومنه الاحتمال كل من سأل
"Maka seyogyanya bagi gutu untuk mengosongkan dirinya dari keburukan-keburukan dan mengisinya drngan segala sesuatu yang terpuji baik perkataan maupun perbuatan. Di antaranya adalah menerima setiap orang yang bertanya--murid."
Melalui syair di atas, Syekh Ibnu Mukhtar hendak menegaskan bahwasnanya seorang guru harus tidak berprilaku buruk, prilaku yang dapat merendahkan martabat guru. Guru juga harus membiasakan prilaku yang terpuji baik perkataan maupun perbuatan yang di antaranya yakni siap menerima pertanyaan. Yang demikian ini merupakan akhlak yang harus ada pada guru sebab di atas telah disebutkan bahwa guru adalah cermin. Sebagai cermin tentu harus menjadi teladan yang baik.
Penulis memandang bahwasannya adab guru yang pertama ini adalah sebuah pemantik awal dalam artian bagu seorang guru melekat padanya adab-adab tertentu. Utamanya ketika guru bersamaan denga murid. Berinteraksi dengan murid dan sekaligus dokter bagi murid.
Terakhir, sebagai penutup kajian kali ini, penulis mempunyai keyakinan bahwa guru akan terus berupaya menjadi teladan bagi murid-muridnya. Guru yang berbudi dan berakhlak mulia akan terus ada. Siap menjadi da'i, cemin, dan dokter bagi murid.
Demikianlah kajian kitab Jawahirul Adab semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 28-01-2022.
Sumber gambar: kompasiana.com
No comments:
Post a Comment