(Bagian Ke 6)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Melanjutkan kajian kitab Jawahirul Adab, pada kajian kali ini akan dibahas menganai peran guru dalam mencegah murid mempelajari ilmu yang membahayakan baginya. Sebagai bagian dari adab guru adalah sebisa mungkin melindugi muridnya dari bahaya termasuk ilmu yang tidak patut ia pelajari.
Peran guru dalam menghindarkan murid dari bahaya ilmu yang dapat mencelakakannya disebutkan oleh Syekh Ibnu Mukhtar dalam syairnya,
وزجره لكل من تعلم # عما يضره اذا ما علم
"Dan guru mencegah kepada setiap murid dari sesuatu--ilmu--yang memnahayakannya ketika ia memelajarinya."
Dari syair di atas tegas dan jelas bahwasanya seorang guru yang bijak selain harus membimbing murid ke jalan yang benar ia harus mencegahnya dari kesesatan. Mencegah murid untuk tidak mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat bahkan dapat membahayakannya. Suatu misal guru melarang murid mempelajari ilmu untuk menipu yang ulung.
Hampir mirip degan itu, seorang guru seharunya tidak menjawab pertanyaan murid yang sekiranya dengan jawaban tersebut murid akan mendapati bahaya. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, dalam kitab Adabul Alim Wal Muta'allim. Yang demikian bukan berarti menyembuyikan ilmu akan tetapi sebagai bentuk rasa sayang guru kepada murid sebab menghidarkan murid dari sesuatu yang membahayakanya dan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.
Demikianlah adab penting yang perlu diperhatikan guru. Sehingga guru bukan hanya mengajar murid sekadarnya namun juga memperhatikan ilmu apa yang pantas atau sesuai untuk dipelajari murid. Ilmu apa saja yang bermanfaat baginya dan ilmu apa yang dapat membahayakannya.
Sebagai penutup, semoga kajian ini dapat memberikan manfaat. Sekaligus mengingatkan akan pentingnya peran guru dalam memberikan arahan kepada murid.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 03-02-2022
Sumber gambar: pixabay.com
No comments:
Post a Comment