(Bagian Ke 3)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Melanjutkan kajian kitab Jawahirul Adab mengenai adab bertetangga. Jika pada kajian yang lalu telah dibahas mengenai menjenguk tetangga yang sakit, maka pada kajian ini akan dibahas mengenai memberi pinjaman atau hutang.
Termasuk di antara adab bertetangga adalah memberi pinjaman atau utang kepada tetangga jika si tetangga meminta pinjaman utang. Dalam syairmya Syekh Ibnu Mukhtar menyatakan,
واقرض اذا اتى مستقريضا # وإن جنيت الثمر فاهد بالرضا
"Dan pinjamilah--utang--jika tetanggamu datang meminjam. Dan jika kamu memanen buah-buahan maka berilah ia dengan rasa ridha."
Dari syair di atas dapat dipahami bahwa jika tetangga membutuhkan pinjaman, maka pinjamilah ia. Lebih-lebih dalam keadaan membutuhkan tentu yang demikian sangat dianjurkan. Hal ini juga berlandaskan pada sabda Rasul Saw.," Barang siapa memudahkan kesusahan orang lain, Allah akan mudahkan urusannya baik di dunia maupun di akhirat."
Meminjami utang tetangga yang sedang dalam kesulitan adalah etika bertetangga yang baik. Boleh jadi dengan tindakan kita meminjami utang pada tetangga membuat hidup kita lebih baik. Begitu juga jika nantinya kita dalam posisi yang sulit di kemudian hari boleh jadi kita akan meminta bantuan kelada tetangga. Pada prinsipnya saling memberi bantuan selagi mampu.
Selain memberi pinjaman pada tetangga pada syair di atas juga terdapat pesan untuk memberi sedikit dari panenan yang kita miliki yang dalam hal ini adalah buah. Jika kita sedang memanen mangga misalnya, atau rambutan dan buah-buahan sejenis maka alangkah baiknya kita memberi kepada tetangga. Walaupun sedikit jika tetangga turut merasakan manisnya buah yang kita panen akan menjadikan hubungan bertetangga kita semakin baik.
Di sisi lain, dengan memberikan sedikit yang kita punya dapat menumbuhkan rasa senang dari tetangga. Boleh jadi yang kita anggap sebagai sesuatu yang tidak berharga, itu menjadi sesuatu yang berharga bagi tetangga. Manisnya buah yang kita panen dalam jumlah banyak mungkin tak terasa--karena saking banyaknya--namun akan terasa sangat manis bagi tetangga yang kita beri walau sedikit.
Demikianlah kajian kitab Jawahirul Adab kali ini. Semoga uraian di atas membawa manfaat bagi kita semua.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 28-02-2022.