(Bagian Ke 1)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Setelah beberapa kajian yang lalu membahas tentang adab atau etika orang yang bertamu, maka sebaliknya etika juga berlaku pada tuan rumah. Bagiamana kemudian menjadi tuan rumah yang baik kepada tamu sehingga tamu tidak kapok datang kembali? Bagaimana pula sebaiknya memperlakukan tamu yang semestinya? Mari simak penjelasan Syekh Ibnu Mukhtar.
Menurut Syekh Ibnu Mukhtar, di antara etika menerima tamu bagi tuan rumah adalah menerima tamu dengan rasa gembira, menyambutnya dengan santun, dan mengutamakannya. Perasaan gembira ketika menerima tamu dapat dinampakkan dengan keceriaan wajah. Menyambutnya dengan sopan dapat dilakukan dengan antusias mimik. Sedangkan mengutamakannya dengan cara tidak membiarkannya terdiam sendiri.
Penjelasan Syekh Ibnu Mukhtar yang demikian beliau sampaikan dalam syair berikut.
وإن يزورك احد فقابل # بالبشر والاداب والتفضيل
"Jika seseorang mengunjungimu--bertamu--maka terimalah dengan senang, sopan, dan mengutamakannya."
Syair di atas cukuplah sebagai pemantik tuan rumah untuk memperlakukan tamunya dengan baik. Sebagaimana penjelasan di atas.
Selanjutnya, setelah bentuk-bentuk penyambutan dengan perasaan gembira, maka tuan rumah perlu mempersilahkan tamu untuk duduk di tempat yang patut. Bagi tuan rumah, mempersilahkan tamu agar menempati tempat yang layak adalah sebuah etika yang baik. Meskipun tentu masing-masing individu berbeda dalam memperlakukan tamunya.
Setelah mempersilahkan duduk si tamu, tuan rumah perlu untuk mengajak si tamu untuk berbincang ringan. Seperti menanyakan kesehatan, dan teman si tamu. Pembicaraan yang demikian selain dapat memperkokoh hubungan juga dapat memberikan motivasi agar berudsaha mendekatkan diri kepada Allah.
Etika mempersilahkan tamu untuk duduk yang damikian, terurai dalam syair Syekh Ibnu Mukhtar berikut,
وأجلسنه في المحال الائق # واسأله عن صحته و صديق
"Dan duduklah di tempat yang patuy dan bertanyalah tentang kesehatan dan bebincang santai tentang kerabatmu."
Penulis meyakini bahwasanya perlakuan tuan rumah yang demikin semata-mata hendak berupaya mengamalkan hadis nabi yang makananya, "Barang siapa ber memuliakan tamjnya maka ia akan dimulyakan oleh Allah Swt.
Nah demikianlah seputar etika sebelum bertamu. Semoga sedikit banyak kita dapat menirunya.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 25-03-2022.
No comments:
Post a Comment