(Bagian Ke 5)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Melanjutkan kajian kitab Jawahirul Adab adab atau etika bertamu. Setelah pembahasan yang lalu memperbincangkan menyebut nama ketika di tanya, maka pada kajian kali ini akan dibahas mengenai adab bertamu di dalam ruangan. Tepatnya setelah dipersilahkan masuk oleh tuan rumah. Apa saja adabnya? Mari simak uraian berikuat.
Menurut Syekh Ibnu Mukhtar, sesampainya tamu di dalam rumah maka hendaklah ia mengucapkan salam. Terlebih jika di dalam euangan terdapat banyak orang, maka ucapkanlah salam kepada semua yang ada diruangan. Lelu kemudian bersegera memilih tempat duduk yang sesuai. Hal ini sebagaimana syair berikut,
وإن تجد في بيته جماعة # سلم عليهم جميعا ذفعة
فاجلس بموضع مناسب لك # واستعمل الغائب في كلامك
"Dan jika kamu mendapati beberapa orang di dalam rumah--orang yang kamu kunjungi--maka ucapkanlah salam untuk mereka semua. Kemudian duduklah di tempat yang sesuai dengan kamu."
Dari syair di atas nampak jelas bahwasannya jika seorang tamu sudah sampai di dalam ruangan kemudian mendapati banyak orang, selayaknyalah ia mengucapkan salam kepada orang-orang yang ada di dalam ruangan. Setelah rampung mengucapkan salam mak hendaklah segera mencari tempat duduk yang sesuai.
Sesuai yang dimaksud adalah, memilih tempat yang sekiranya cocok dengan diri si tamu. Jika orang yang dikunjungi atau tuan rumahnya adalah guru si tamua, maka sebaiknya ia duduk tidak sejajar dengan guru. Atau paling tidak dia menempatkan diri pada posisi yang pas. Tidak terlalu dekat dan tidak pula terlalu jauh.
Demikian sedikit gambarang etika bertamu di dalam ruangan. Meskipun tuan rumah adalah kawan sendiri namun tetaplah menjaga etika bertamu yang baik. Sebab tamu layaknya mayit di tangan orang yang memandikannya.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 14-03-2022.
No comments:
Post a Comment