(Bagian Ke 4)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Mengkaji kitab adab memang tidak ringan. Mungkin ringan dalam memahami bahasa tulisannya, namun tidak ringan dalam aplikasinya. Banyak kitab adab yang dikemas dengan bahasa mudah namun tetap saja sulit untuk mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sepertihalnya kitab adab yang lain, kitab Jawahirul Adab karya Syekh Ibnu Mukhtar Cirebon ini juga terbilang mudah. Namun jika dipraktekkan dalam kehidupan berat. Maksudnya berat untuk menjaga adab secara konsisten dalam kehidupan.
Meski demikian tetaplah penting karya tentang adab ini kita kaji. Entah kapan mengamalkannya yang penting kaji dulu. Minimal ada harapan khatam. Untuk itu mari kita lanjutkan, pembahasan kitab ini sampai pada adab di dalam majlis bersama orang banyak.
Menurut Syekh Ibnu Mukhtar, di antara yang terlarang adalah duduk dengan menaruh paha kaki di atas paha kaki yang lain, sembari meletakkan tangan di atasnya. Duduk yang demikian termasuk prilaku yang kurang baik. Hal ini sebagaimana syair berikut,
وإن تربع فاجتنب عن وضع # رجل على فخذ اتى مع رفع
كف لضربها فذا دليل # على ترفع ابى الدليل
"Jika kamu duduk hindarilah msletkkan paha kaki di atas paha kaki yang lain. Ditambah meletakkan tangan di agss paha, sehingga yang demikian dilaran oleh syariat."
Dari syair di atas dapat dipahami bahwa dalam duduk pun ada etika atau adabnya. Apalagi duduk bersama orang lain yang kerap kali mereka menilai sesuatu dengan apa adanya.
Nah demikianlah sedikit adab yang baik ketika duduk. Perlu dipahami bahwasannya larangan yang demikian perlu ditekankan sehingga seseorang tidak melakukan sesuatu semaunya. Tanpa landasan yang kokoh.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 22-03-2022.
No comments:
Post a Comment