MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Sunday, March 13, 2022

Adab Bertamu

Adab Bertamu
(Bagian Ke 3) 
Kajian Kitab Jawahirul Adab 
Oleh Mustamsikin

Tamu laiknya mayit di tangan orang yang memandikannya. Maknanya tamu tidak boleh semaunya, tamu harus mengedepankan etika bertamu yang baik. Menjaga sopan santun, kepada tuan rumah. Maka dari itulah tamu seharusnya mengetahui adab sebagai tamu.

Terkait dengan adab bertamu, penulis dalam kajian kitab Jawahirul Adab yang telah lalu, telah menguraikan dua adab atau etika yang baik. Pertama, sabar menunggu sampai pintu tuan rumah dibukakan dan tidak slonang-slonong, masuk tanpa diberi izin. Kedua, apabila pintu tuan rumah tertutuo maka ketuklah dengan pelan-pelan.

Setelah mengetahui dua adab di atas, maka untuk semakin tambah sempurna penting untuk membahas etika bertamu yang ketiga. Adab ketika bertamu yang nomor tiga adalah, memyebutkan nama dengan jelas, sebagaimana Syekh Ibnu Mukhtar dalam syairnya,

وإن تسأل من داخل كن معلنا # باسمك صاح لا تقل انا انا

"Jika kamu ditanya oleh tuan rumah mengenai nama kamu maka jawablah dengan tegas, dengan menyebut nama, tidak dengan bahasa aku-aku."

 Dari syair di atas cukup jelas jika seseorang bertamu kemudian ditanya oleh tuan rumahnya, "Siapa namamu? Jawablah dengan jawaban, sedanv etika yang baik adalah dengan menjawab secara tegas dengan nama asli. Jangan sampai hanya menyebut nama panggilan atau nama julukan. Yang demikian kurang baik.

Selain agar mudah diingat dengan memyebut nama secara langsung, dapat menjadi sebuah pengingat sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada tuan rumah. Pun juga ketika nama disebutkan dengan jelas, maka kesan yang timbul dari tuan rumah adalah kesan penghormatan. 

Demikianlah adab bertamu atau berkunjung dalam kitab Jawahirul Adab, semoga dengan kita mempelajarinya kita akan berbuat baik kepada siapa saja. Semoga uraian di atas membawa manfaat. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 12-03-2022. 


No comments:

Post a Comment