(Bagian Ke 1)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Tangan di atas lebih baik dari pada tangan dibawah, begitu sebuah pepatah masyhur di dengar. Maknanya menjadi pemberi tentu lebih baik darip pada penerima. Namun demikian dalam memberi sesuatu pada orang lain perlu memperhatikan beberapa etika.
Etika yang dimaksud terurai dalam beberapa syair yang disusun oleh Syekh Ibnu Mukhtar berikut ini,
والمن والأذى على العطية # قدابتلا الثواب بالكلية
اخلص اذا لعطيت لتنالا # اجرا من المولى مولى تعالى
ولاترد فيه ريا اوسمعة # اوعوضابه ولوبجرعة
"Mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti orang tmyang diberi dapat membatalkan pahala. Ikhlaslah ketika kamu memberi supaya mendapat pahala dari Allah Swt. Janganlah kamu memberi karena riya'(ingin dilihat) atau sum'ah (ingin didengar) atau ingin memperoleh ganti walaupun seteguk air."
Melalui syair di atas, Syekh Ibnu Mukhtar menagaskan etika memberi sesuatu dengan terlebih dahulu mengingatkan bahwasannya mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti orang yang diberi dapat membatalkan pahala memberi. Hal ini sebagaimana pesan al-Qur'an dalam QS. Al-Baqarah 262. Bagi orang yang memberi hendaknya tidak mengungkit-ungkit pemberian dengan menyebut-nyebut apa yang telah diberikan sehingga orang yang diberi merasa risih bahkan tersakiti. Apalagi dengan menambah dengan ungkapan-ungkapan menyakitkan.
Selanjutnya, bagi pemberi hendaknya ikhlas. Maknanya memberi semata-mata karena mengharap ridha Allah Swt.. Jika yang diharapkan hanya ridha Allah, maka Allah akan memberikan pahala baginya. Namun jika dilakukan tidak ikhlas yakni memberi karena ingin dilihat sebagai orang yang dermawan (riya'). Maupun memberi karena ingin didengar sebagai orang yang dermawan, atau bahkan memberi karena motif ingin dapat balasan pemberian maka yang demikian tidak masuk kategori ikhlas. Jika yang terjadi demikian maka sedikit kemungkinan untuk memperoleh pahala atas pemberian yang telah tunaikan.
Berkenaan etika memberia yakni ikhlas, Gus Baha memberikan tips agar orang dapat ikhlas ketika memberi. Menurut beliau resep ikhlas itu mudah. Pertama untuk ikhlas jangan merasa memiliki atas barang yang diberikan. Kedua yakinkan pada diri sendiri bahwasannya sesuatu yang diberikan adalah milik Allah. Dari Allah kembali ke Allah. Misalnya memberi uang kepada kawan, yakinkan pada diri sendiri bahwa uang itu adalah milih Allah kemudian diberikan karena Allah di jalan Allah.
Demikian penejlasan beberapa etika ketika memberi sesuatu pada orang lain. Ikhlas, tidak mengungkit-ungkit dan meyakiti orang yang diberi, ikhlas serta tidak karena riya', sum'ah atau berharap dapat ganti. Semoga kita bisa.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 06-03-2022.
No comments:
Post a Comment