(Bagian Ke 1)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Kajian kitab Jawahirul Adab sudah sampai bab-bab akhir. Mulai adab pencari ilmu, adab sebagai guru, adab sebagai anak, adab sebagai orang tua, adab meminjam, hingga adab memberi. Semua telah dibahas hingga sekarang memasuki adab berjalan.
Dalam kitab Jawahirul Adab, yang ditulis oleh Syekh Ibnu Mukhtar diterangkan bahwasannya ketika orang berjalan hendaknya dengan tegak, dan tidak menampakkan keangkuhan.
Syekh Ibnu Mukhtar mengatakan,
وينبغى عليك ان تعتدل # إذامشيت تاركا للخيلا
"Dan seyogyanya bagimu berjalan dengan tegak dan jangan menunjukkan keangkuhan."
Syair di atas sangat cocok sebagai pengingat orang yang berjalan. Sebab tidak sedikit dalam berjalan orang menampakkan keangkuhan bahkan membusungkan dada. Ingin memperlihatakan siapa saya? Namun enggan menyapa orang lain, (Jawa: anggak).
Di samping itu, ketika berjalan hendaknnya menghadap ke depan. Fokus pandangan ke arah depan tidak melirik orang yang sama-sama berjalan kecuali untuk kehati-hatian. Hal ini sebagaimana syair berikut,
مواجها الى الامام لاتمد # نظرك للمارين مطلقاتشد
"Seraya fokus melihat ke depan, dan tidak mengarahkan pandangan pada sesama orang dijalan."
Syair di atas memberikan satu etika sekaligus pedoman keselamatan bagi orang yang sedang berjalan. Orang yang tidak fokus melihat ke depan dalam perjalanan akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sebab di jalan ada banyak pejalan, baik jalan kaki maupun dengan angkutan.
Nah demikianlah adab pertama yang perlu diingat oleh orang yang sedang berjalan. Adab atau etika ini disusun tak lain agar pejalan selamat dan tidak merugikan orang lain.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 07-03-2022.
No comments:
Post a Comment