MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Friday, March 11, 2022

Adab Bertamu

Adab Bertamu
(Bagian Ke 1) 
Kajian Kitab Jawahirul Adab 
Oleh Mustamsikin

Setiap relung kehidupan yang dijalani seseorang pasti terdapat etika di dalamnya. Tak terkecuali ketika seseorang bersinggungan dengan orang lain. Termasuk ketika berkunjung kepada teman atau kerabat. Semua terdapat etika yang baik untuk dilakukan. 

Berkenaan dengan berkunjung kepada teman, Syekh Ibnu Mukhtar menjelaskan beberapa etika atau adab yang pas untuk dilakukan yang insyaallah akan penulis kaji dalam beberapa bagian. Nah pada kajian kali ini akan dibahas mengenai bagian pertama etika atau adab berkunjung atau bertamu. 

Sebelum masuk dalam kajian etika berkunjung atau bertamu penting dicatat bahwasannya mgunjungi saudara, teman atau kerabat dapat memperkuat hubungan persaudaraan, Sebagaimana Syekh Ibnu Mukhtar menyatakan. 

وزر اخا مستأكدا رابطة # أخاوة لكن بضب فاضبطة

"Dan beekunjungklah pada saudaramu untuk memperkuat hubunhan persaudaraan, dengan tidak terlalu sering."

Selanjutnya, etika yang patut dilakukan seorang yang berkunjung atau bertamu adalah, tidak segera masuk ketika pintu rumah orang yang dikunjungi terbuka, namun terlebih dahulu--pengunjung atau tamu--memberi kabar kepada penjaga rumah untuk menyampaikan kepada pemilik rumah tentang siapa yang datang, kemudian si tamu menunggu terlebih dahulu. Sebagaimana Syekh Ibnu Mukhtar menerangkan dalam syairnya, 

والباب إن وجدت مفتوحا فلا #  تعجل الي الدخول لكن ارسلا
لنحو خادم لكيما يخبر # من كنت زائرا له وانتظر

"Jika pintu rumah orang yang dikunjugi terbhka maka janganlah kamu tergesa-gesa masuk ke dalam rumah. Tetapi titipkanlah pesan kepada penjaga rumah supaya memberi kabar kepada tuan rumah tentang siapa yang satang dan nantikanlah."

Dari syair di atas cukup jelas bahwasanya etika berkunjung atau bertamu adalah tidak tergesa-gesa masuk meski pintu telah terbuka. Setidaknya berilah aba-aba atau sebuah pesan kepada tuan rumah baik melalui pelayannya atau dengan alat komunikasi yang lain--telefon misalnya. Selain itu bagi pengunjung atau tamu hendaklah bersabar menanti tuan rumah. 

Etika yang demikian memiliki nilai yang sangat positif. Mengapa? Sebab orang yang bertamu akan diterima baik oleh tuan rumah jika ia menampakkan sopan santun dan etika bertamu yang baik. Tidak slonang-slonong. Kemudian perlu dipahami bahwa etika yang demikian dibuat supaya semua pihak merasa nyaman. 

Demikianlah kajian bagian pertama adab berkunjung atau bertamu. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 11-03-2022. 




No comments:

Post a Comment