MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Sunday, November 14, 2021

Adab Mencari Ilmu

Adab Mencari Ilmu
(Bagian 4)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin

"Tujuan mencari ilmu ialah mengetahui ilmu-ilmu Allah (hukum-hukum-Nya). Bukan untuk memperoleh harta benda dan kekayaan duniawi."
Syekh Ibnu Mukhtar 
Memurnikan niat ketika mencari ilmu sangat penting. Bahkan ini adalah hal sangat utama. Selain mencari ilmu dengan tujuan memperoleh ridha Allah Swt mencari ilmu juga ditujukan untuk menyukuri nikmat, melenyapkan kebodohan, mengidupkan agama, dan mengetahui hukum-hukum Allah.

Tujuan mencari ilmu yang terakhir penulis sebut akan menjadi pokok bahasan utama dalam artikel ini. Sebagaimana Syekh Ibnu Mukhtar mengatakan dalam syairnya,   
وعلم ما أنزله مولى النعم # لاتنوى جلب المال او رأس الغنم

"Tujuan mencari ilmu yakni mengetahui ilmu-ilmu Allah (hukum-hukum-Nya). Bukan untuk memperoleh harta benda dan kekayaan duniawi."

Mengetahui hukum-hukum Allah sangat penting bagi seorang muslim. Selain memang menusia diciptakan untuk beribadah, mengatahui hukum Allah juga sebagai bentuk keniscayaan, bukti kepatuhan dan ketundukan seorang hamba kepada tuhannya. Maka kemudian pengetahuan akan hukum Allah yang bertalian dengan kewajiban sorang mukmin harus dicari dan diketahui dengan jalan menuntut ilmu. 

Hukum Allah yang bertautan dengan hamba harus diketahui. Sebab hanya dengan itu seorang hamba dapat melaksanakan tugasnya yakni mengabdi kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya. Baik perintah maupun larangan Allah hanya akan diketahui dengan cara mencari ilmu.

Di sisi lain sebagaimana penulis tegaskan di atas, tujuan mencari ilmu di antaranya adalah mengetahui hukum Allah bukan untuk berniat menarik harta benda dan kekayaan duaniawi. Maka kemudian para ulama melarang mencari ilmu dengan tujuan-tujuan duniawi. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ary dalam Adabul alim wal muta'llim, "Pencari ilmu terlarang untuk bertujuan mencari ilmu guna mencapai tujuan-tujuan duniawi seperti menjadi pemimpin, mendapat jabatan, mengungguli teman, mendapat penghormatan dan sebagainya." 

Pernyataan Hadratussyaikh di atas diperkuat oleh Habib Zein bin Semit dalam Al-Manhajussawi yang mengatakan, "Tidaklah pencari ilmu bertujuan untuk mencari harta benda, jabatan, mengalahkan dan memperbanyak lawan." Baik pendapat Hadrastussyaikh atau Habib Zein sama melarang mencari ilmu untuk tujuan duniawi. Sebagaimana penggalan akhir dari syair Syekh Ibnu Mukhtar di atas. 

Dari uraian di atas dapat digali hikmah bahwa, penting sekali mencari ilmu dengan tujuan--di antaranya untuk--mengetahui hukum dan aturan Allah. Pun juga penting sekali tidak mencari ilmu dengan tujun memperoleh harta dan kekayaan duniawi. 

Demikianlah semoga kajian kali mendapat ridha dari Allah. Bermanfaat bagi para pembaca. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 14-11-2021
Suber foto tafaqquh.net

Saturday, November 13, 2021

Adab Mencari Ilmu

Adab Mencari Ilmu
(Bagian 3)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin

Sebagaimana kajian mengenai adab-adab mencari ilmu menurut Syekh Ibnu Mukhtar dalam kitab Jawahirul Adab yang telah lalu, kini tiba saatnya membahas adab mencari ilmu yang ketiga. Setelah adab yang pertama dan kedua, yakni mencari ilmu dengan tujuan memperoleh ridha Allah serta mensyukuri nikmat atas akal dan fisik yang sehat, dan menghilangkan kebodohan.

Syekh Ibnu Mukhtar, menempatkan tujuan mencari ilmu yang ketiga adalah untuk menghidupkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah syair beliau menyatkan,

كذاك احياء الدين سيد العرب # واله وصحبه اولى القرب

"Begitu juga tujuan mencari ilmu adalah untuk menghidupkan agama yang dibawa Tuannya orang Arab (Nabi Muhammad Saw). Keluarga dan sahabat dekatnya."
Dari syair tersebut telah jelas bahwa menghidupkan agama yang dibawa Nabi Saw., bagian penting dari tujuan menuntut ilmu. 

Sudah seharusnya sebagai muslim sejati untuk berniat mencari ilmu guna menghidupkan agama Nabi Muhammad Saw. Kendati agama Islam telah dijaga sendiri oleh Allah, namun penting sekali sebagai bentuk tanggung jawab seorang muslim yakni dengan turut menjaga agama Islam. Termasuk menjadikannya sebagai tujuan mencari ilmu. 

Pada titik ini penulis memahami pesan pada syair di atas sebagai sebuah amanah besar bagi setiap pencari ilmu. Bagi pencari ilmu hendaklah ingat bahwa pembawa agama ini adalah Nabi Saw., nabi akhir zaman. Nabi kita semua termasuk sebagai pemimpin atau sayyid dunia akhirat. Maka sudah pasti sebagai umat yang baik harus turut serta meluhurkan agama dan ajarannya dengan cara mencari ilmu keselamatan dunia akhirat dengan sebanyak-banyaknya.

Selain itu, penulis memandang bahwa bagi seorang muslim dalam mencari ilmu dapat dipastikan tidak akan dapat terlepas dari Nabi Muhammad Saw. Mengapa demikian? Sebab nabi merupakan kotanya ilmu. Di samping itu memang nabi bertugas untuk membawa misi keselamatan bagi umatnya melalui agama yang ia bawa. Maka dari itulah agama yang dibawa nabi harus benar-benar kita jaga. 

Demikianlah sekelumit uraian dari adab mencari ilmu yang ketiga. Semoga para pencari ilmu dalam prosesnya senantiasa menjaga adab-adab mencari ilmu dengan baik. Sehingga ilmu yang dicari akan berhasil di dapat. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kedi ri, 13-09-2021
Sumber gambar aceh.tribunnews.com

Friday, November 12, 2021

Adab Mencari Ilmu

Adab Mencari Ilmu
(Bagian 2)
Kajian Kitab Jawahirul Adab
Oleh Mustamsikin
Adab mencari atau menuntut ilmu menurut Syaikh Ibnu Mukhtar setelah berniat dengan tujuan memperoleh ridha Allah serta mensyukuri nikmat berupa akal dan fisik yang sehat sebagaimana penulis muat di https://sikin12.blogspot.com/2021/11/adab-mencari-ilmu.html?m=1 adalah menghilangkan kebodohan diri sendiri dan orang lain. Syekh Ibnu Mukhtar menyatakan dalam syairnya, 
واجعل زوال الجهل ايضا نخرا # عنك و سائر الانام طرا
"Dan jadikan menuntut ilmu untuk menghilangkan kebodohan dari dirimu sendiri dan orang lain yang masij bodoh" 

Dari syair di atas, Syekh Ibnu Mukhtar hendak menegaskan bahwa penting sekali dalam menuntut ilmu disertai keinginan untuk melenyapkan kebodohan baik kebodohan itu ada pada diri sendiri maupun kebodohan yang masih ada pada orang lain. 

Menghilangkan kebodohan memang penting sebagai bagian dari spirit menuntut ilmu. Sebab, kebodohan dapat membinasakan pemiliknya. Terlebih bodoh akan hukum-hukum syariat yang harus diketahui dan dipahami dan dijalankan. Di samping itu, memang ibadah yang dilakukan tanpa mengetahui ilmunya (bodoh) atas apa yang dikerjakan akan ditolak.

Suatu misal, orang yang mengerjakan ibadah salat tanpa mengetahui syarat rukunnya sama sekali, niscaya akan berakibat fatal. Ketidaktahuan atau kebodohan atas syarat dan rukun salat mengakibatkan salat yang dijalankan tidak sah. Oleh sebab itulah maka, sangat wajib bagi seorang muslim yang masih bodoh akan syarat dan rukun salat untuk mencari ilmu tentang hal itu. Sehingga ibadah salat yang dijalankan dapat sah. 

Bodoh dalam satu kondisi seperti contoh di atas memang sangat membahayakan. Meskipun ada beberapa kondisi dimana bodoh dapat meyelamatkan. Seperti bodoh akan cara bermaksiat. Maka kemudian, penting sekali bagi orang yang masih bodoh atas hal-hal yang diwajibkan untuk mencari ilmu guna menlenyapkan kebodohan akan hal itu. Sehingga dengan lenyapnya kebodohan yang ada tinggallah pengetahuan. 

Di samping itu memang kebodohan tidak boleh dipelihara. Sayyid Abdullah bin Alawy Al-Haddad dalam Hamisy kitab Adda'wah Attammah, mengatakan seseorang tidak akan keluar dari gelapnya zona kebodohan kecuali dengan cahanya ilmu pengetahuan. Dalam kitab tersebut Al-Haddad juga meriwayatkan hadis tentang kebencian Allah terhadap makhluk yang namanya bodoh. Dalama riwayat tersebut, ketika Allah menciptakan bodoh, Allah memerintahkan bkdoh untuk maju namun si bodoh malah mundur. Ketika disuruh mundur malah maju. Sehingga Allah amat benci pada bodoh. 

Dari uraian di atas, cukuplah kiranya sebagai motivasi agar dalam menuntut ilmu untuk sebisa mungkin berusaha dengan keras untuk menghilangkan kebodohan. Sebagaimana pesan Syeikh Ibnu Mukhtar pada syair di atas. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 12-11-2021
Sumber foto, ululalbab.sch.id


Thursday, November 11, 2021

Adab Mencari Ilmu

Adab Mencari Ilmu 
(Bagian 1)
Kajian Kitab Jawahirul Adab Karya Ibnu Mukhtar 
Oleh Mustamsikin

Mencari ilmu adalah satu kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan oleh seorang muslim. Kewajiban ini yang terus melekat sepanjang hidup. Sebagiamana sabda Nabi Muhammad Saw., "Mencari ilmu wajib bagi setiap orang muslim."

Sebagai sebuah kewajiban maka mencari ilmu harus ditunaikan. Sejak kapan? Mulai balita hingga menjelang wafat. Dalam menunaikan inilah penting dipahami bahwa ilmu akan diperoleh dengan cara-cara yang baik. Termasuk di antaranya dengan adab tatakrama yang baik.

Dalam mencari ilmu adab ini sangat penting. Sebab mencari ilmu tanpa menggunakan adab niscaya tidak akan memperoleh keberhasilan dengan sempurna. Hal ini sebagaimana penjelasan Syekh Ibnu Mukhtar dalam karangannya, "Setiap orang yang tidak menggunakan adab dalam berbuat, niscaya perbuatan-perbuatannya tercela dan tidak berimbang." 

Lebih jauh bertalian dengan adab mencari ilmu ini, penulis melalui tulisan ini ingin membedah adab-ada mencari ilmu menurut Syekh Ibnu Mukhtar dalam salah satu karyanya, Jawahirul Adab. Dalam kitab ini penulisnya menyebutkan setidaknya ada dua puluh adab dalam mencari ilmu. Kendati adab mencari ilmu ini sangat banyak namun minimal dengan dua puluh adab ini seseorang akan berhasil memperoleh ilmu yang bermanfaat. Selanjutnya apa saja adab-adab yang dimalsud? 

Adab yang pertama bagi pencari ilmu adalah niat yang baik dengan bertujuan untuk mendapatkan ridha Allah Swt., dan menyukuri atas sehatnya akal dan fisik. Dalam syairnya Syekh Ibnu Mukhtar mengatakan, 

واليك يابني في التعلم # ذانية صالحة للحكم

Jadilah kalian pencari ilmu yang memiliki niat yang baik menurut hukum syariat. Niat baik yang bagaimana, 
Pertama, menyegaja mencari ilmu untuk memperoleh tuhan yang maha esa. Kedua, syukur sebab dianugerahi akal dan badan yang sehat. 

Niat dalam mencari ilmu, sangatlah penting. Sebab dengan niat seorang pencari ilmu akan dinilai ibadah. 
Dalam mencari ilmu pun harus berniat untuk menggapai ridha Allah. Mengapa demikian? Sebab Allah adalah pemilik segala ilmu sehingga pencari ilmu untuk dapat memperoleh ilmu harus dengan ridhanya. 

Selain niat untuk memperoleh ridha Allah, niat dalam menuntut ilmu juga dapat ditambah dengan tujuan untuk mensyukuri kenormalan akal dan kesehatan jasmani. Sebagaimana dalam syairnya Ibnu Mukhtar mengatakan, 

فاقصد به رضا الاهك الاحد #  والشكر بالعقل و صحة الجسد
"Tujukan niat mencari ilmu untuk memperoleh ridha tuhanmu yang esa dan syukur atas karunia akal yang normal dan jasmani yang sehat. 

Demikianlah adab pertama bagi pencari ilmu. Bagaimana adab yang kedua? Tunggu episode berikutnya. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 11-11-2021.















Tuesday, November 2, 2021

Al-Risalah Al-Muhimmah Ngaji Naskah Ulama Kediri

Al-Risalah Al-Muhimmah, Ngaji Naskah Ulama Kediri
Karya Syaikh Abdullah Mun'im Al-Mayaniy
Oleh Mustamsikian
Kitab al-Risalah al-Muhimmah merupakan salah satu kitab karya Syaikh Abdullah Mun'im Ismail (L. 1911). Kitab ini berisi tentang kutipan-kutipan adillah atau argumentasi yang disadur dari al-Qur'an, Hadis, atsar para sabahat Nabi Saw., dan perkataan ulama. Kutipan-kutipan ayat al-Qur'an, hadis, perkataan sahabat, dan pendapat ulama di atas kemudian dikompilasikan dengan apik ke dalam bab-bab tertentu.

Kitab yang disusun oleh pendiri Pondok Mayan (PP. Al-Ishlahiyyah-Kediri) memuat beberapa pokok atau bab pembahasan. Pertama, tentang mencari ilmu. Kedua, mengagungkan ulama. Ketiga, metode belajar. Kelima, mendidik anak. Keenam, salat wajib berjamaah. Ketujuh, salat sunah. Kedelapan, salat witir. Kesembilan, salat dhuha. Kesepuluh, salat malam. Kesebelas, salat tasbih. Kedua belas tatacara salat hajat. Ketiga belas salat jumat. Keempat belas, keutamaan maulid Nabi Saw. Kelima belas, membaca salawat Nabi Saw. Keenam belas, sedekah. Ketujuh belas, redaksi salawat al-Mulk. Kedelapan belas, keutamaan bulan rajab. Kesembilan belas, fida' sughra dan fida' kubra. Kedua puluh, khutbah nikah. Kedua puluh satu, hizb al-Tashir. Kedua puluh dua, istighatsah. Kedua puluh tiga, jamak salat tanpa sebab takun dan hujan. Keduapuluh empat, keutamaan ramadhan. Kedua puluh lima, keutamaan membaca Al-Qur'an. Keduapuluh enam, mendengarkan bacaan Al-Qur'an membaca dan turnyya. Kedua puluh tujuh, cincin kenabian. Kedua puluh delapan, nisfu sa'ban. Kedua puluh sembilan, pitungan. Ketiga puluh hizb. Ketiga puluh satu, kumpulan doa.

Kitab al-Risalah al-Muhimmah disusun oleh Syekh Abdullah Mun'im dengan tujuan mempermudah para muballigh untuk menebarkan syari'at Islam pada kaum muslimin. Dalam pendahuluan kitab ini beliau mengutip, sebuah hadis Nabi Saw., yang berbunyai, "Barang siapa menunjukkan kebaikan maka baginya seperti pahala orang yang melakukan kebaikan itu." Dari sini kemudian penulis menilai bahwa Syekh Abdullah Mun'im berupaya sosok ulama yang penduli. Peduli pada pendidikan dan perkembangan penyebaran Islam. Salah satu buktinya adalah kitab ini. 

Di sisi lain, memang Syekh Abdullah Mun'im juga menulis beberapa kitab sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pendidikan agama, di antaranya beliau menulis, Syarah Matan al-Jurumiyyah, Syarah Nazam al-Imrithy, Syarah Nazam al-Maqshud, Syarah Nazam AlFiyyah Ibn Malik, Syarah Nazam al-Rahabiyyah, Syarah Nazam Jauhar al-Maknun, Syarah Nazam 'Uqud al-Juman,  Syarah Mukhtashar al-Syafiy, Syarah Fara' id al-Bahiyyah, Syarah Iddatul Farid, Syarah Nazam Qawa'id al-I'rab, Syarah Lumyat al-Af'al, Syi'iran, dan Kitab al-Risalah al-Muhimmah yang penulis urai di sini. Beberapa kitab di atas, beliau tulis sebagai bagian kurikulum wajib di pesantren yang beliau dirikan.

Meski ada beberapa kitab tidak lagi diajarkan namun jejak kitab tersebut masih ada. Karya Syekh Abdullah Mun'im masih dapat dikaji, diteliti serta diekspos ke berbagai kalangan baik dengan pengajian oral maupun tulisan. 

Sampai sini, penulis meyakini bahwa Syekh Abdullah Mun'im merupakan sosok ulama sejati. Ulama yang peduli pada urusan umat. Ulama yang bukan hanya fasih dalam mengajar namun lihai dalam menulis karya. Sepertihalnya kitab, al-Risalah al-Muhimmah ini. Keyakinan penulis kian bertambah bahwa wujud kealiman seorang ulama di buktikan salah satunya dengan menulis kitab. 

Dari uraian di atas cukuplah kiranya sebagai gambaran awal tentang kajian naskah karya ulama kediri. Khususnya kajian kitab al-Risalah al-Muhimmah karya Syekh Abdullah Mun'im pendiri Pondok Mayani ini. Semoga dengan adanya kajian seperti ini, ilmu-ilmu ulama wabil khusus daerah Kediri akan tetap berlanjut, bermanfaat, dan berguna hingga hari kiamat nanti. 

Demikian semoga bermanfaat. 
Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 02-11-2021.
Sumber foto, sindonews.com


Sunday, October 31, 2021

YouTube Sebagai Sarana Belajar

YouTube Sebagai Sarana Belajar
Oleh Ahmad Mustamsikin Koiri

Belajar tidak mengenal waktu dan usia. Bahkan Rasul Saw, menegaskan bahwa belajar merupakan tugas bagi insan manusia dari buaian hingga liang lahat. Oleh sebab itu setiap manusia dituntut untuk terus menambah pengetahuannya dan mengamalkan apa yang telah ia ketahuai. 

Sebagai tugas manusia, belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang ideal adalah dengan pertemuan antara guru dan murid secara langsung. Sebagaimana kegiatan belajar seperti ini berlangsung sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Belajar yang seperti inilah yang kemudian melahirkan bukan saja ilmu pengetahuan secara teoritis namun juga secara praksis. Pertemuan antara guru dan murid secara langsung tidak hanya transformasi pengetahuan secata teori namun juga ada bimbingan secara praktik. 

Pembelajaran yang demikian memang ideal dan sangat efektif untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dapat ditrasformasikan dengan baik. Selain itu pembelajaran yang mempertemukan antara guru dan murid memudahkan dalam hal pengawasan. Guru dapat mengawasi, serta melakukan yang terbaik untuk kesuksesan murid dalam pembelajarannya. Di samping itu, murid juga dapat mengonfirmasi ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh guru dengan prilaku guru itu sendiri. Murid juga dapat meniru prilaku guru secara langsung. 

Pembelajaran yang demikian memang metode terbaik untuk memperoleh pengetahuan. Namun demikian, seiring  perjalanan waktu, ditambah dengan perkembangan tekhnologi yang semakin canggih pembejaran secara langsung menjadi kurang diminati. Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Pembelajaran secara langsung tatap muka antara guru dan murid harus ditiadakan untuk sementara waktu demi memutus matarantai penyebaran virus Covid-19. 

Sejak melonjaknya kasus pandemi ini, pembelajaran dengan sistem tatap muka bagi guru dan murid harus dihentikan untuk sementara waktu. Sehingga guru dan murid tidak lagi dapat berinteraksi secara langsung. Ia terbatasi oleh ruang di mana antara guru dan murid harus dipisahkan oleh jarak dan sekat tertentu. Dari sinilah kemudian pembelajaran harus dialihkan dengan sistem jarak jauh atau daring. 

Pembelajaran jarak jauh memang jauh dari kata ideal namun demikian pembelajaran harus dilakukan. Apalagi belajar adalah kewajiban sepanjang hayat. Nah, dari sinilah muncul bebagai sarana untuk terus melansungkan pembelajaran meski melalui dunia maya. Grup diskusi maya, seperti WhatsApp, Telegram, google meat, zoom, ditambah dengan live streaming youtube menjadi sarana yang erat dengan pemebelajaran jarak jauh. 

Dengan perkembangan sarana pembelajaran di dunia maya di atas, membuat gaya belajar baru. Baik guru maupun murid dapat sewaktu-waktu melakukan pembelajaran. Bahkan materi pembelajaran yang telah disampaikan dapat diulang melalui youtube. Khusus media satu ini--youtube--akan penulis urai dalam tulisan ini sekaligus posisinya sebagai sarana yang cukup efektif untuk belajar. Terlebih youtube bukan hanya untuk mengulang kembali pembelajaran yang telah disampaikan namun untuk memperoleh dan menambah berbagai pengetahuan baru. 

Baik guru maupun murid dapat mengakses berbagai pengetahuan di youtube. Mulai hal yang paling baik hingga yang paling buruk dapat dilihat melalui youtube. Dalam konteks inilah yotube menjadi sarana belajar yang cukup instan. Jika guru lelah membuat vidio pembelajaran atau ingin menambah pengetahuan ia dapat menonton youtube. Pun juga murid, jika ia ingin memperluas wawasan tinggal membuka youtube. 

Kini youtube memang cukup menjadi trend sebagai saeana bagi semua kalangan. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Ingin belajar dengan tutorial langsung dapat mengakses youtube. Belelajar memasak, membenahi peralatan rumah tangga, hingga peralatan elektoronik dapat diakses melalui youtube. Belum lagi, seseorang dapat memgambil keuntungan materi degan mengisi konten di youtube dengan syarat dan ketentuan tertentu. 

Dalam hal beryoutube untuk menambah wawasan, penulis sendiri merasakan bahwa kehadiran youtube memberikan banyak sekali manfaat. Sejauh pengalaman penulis sebagai pembelajar dan pendidik, youtube menjadi sarana belajar yang sangat efektif. Dari youtube penulis dapat mendengarkan paparan para intelektual dalam berbagai seminar dan juga mendengarkan pengajian-pengajian para kiai dan tuan guru. 

Penulis memandang seseorang yang terbatas dalam biaaya untuk mendatangi seorang guru untuk belajar, terbatas waktu untuk belajar, menyaksikan tayangan secara langsung, ingin wawasan yang instan maka youtube hadir sebagai solusi. Belajar apapun tinggal klik di youtube maka akan muncul sesuatu yang dikehendaki dengan berbagai pilihan. Meski demikian perlu diketahui bahwa tidak selalu belajar melalui youtube menjadi prioritas utama. Kembali lagi pada youtube hanya merupakan sarana. 

Di balik kelebihannya ada sekian kelemahan yang tersaji dalam youtube. Apalagi jika seseorang pemula yang ingin belajar agama hanya melalui tayangan di youtube. Maka potensi tingkat kesesatannya akan lebih tinggi. Mengapa demikian, sebab tidak ada penyaringan dalam youtube. Semua dapat dilihat tanpa sensor. Penyaring ada pada pengguna, pun juga sesor. Maka dalam konteks belajar agama bagi pemula menyaksikan praktik agama maupun cara beragama dengan hanya youtube sebagai sarana sangat tidak disarankan. 

Belum lagi prilaku oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan membuat konten yang tidak baik. Terlebih konten yang saling membenturkan sebuah ajaran agama satu dengan yang lainnya. Membenturkan satu tokoh figur dengan yang lainnya. Organisasi satu dengan yang lainnya. Selain itu memang khusus belajar agama haruslah melalui guru yang jelas. Guru yang bukan hanya fasih mengajar dengan lisannya namun mumtaz dalam prakteknya. 

Sebagaimana penjelasan penulis di atas tidak dipungkiri memang belajar melalui youtube banyak hal yang bermanfaat dapat kita gali. Termasuk wawasan baru. Akan tetapi kita harus benar-benar selektif dan tidak menjadikan youtube sebagai satu-satunya sarana memperoleh pengetahuan. Harus ada pembanding atau sumber lain untuk mengontrol dan menilai apakah pengetahuan yang ditayangkan di youtube adalah suatu kebenara atau hoax.

Sebahai penutup, dalam konteks youtube sebagai sarana menyebarkan dan memperoleh ilmu pengetahuan penulis menilai bahwa youtube cukup efisien dan efektif. Kecuali pada ilmu-ilmu yang harus diketahui secara detail dan dirujukkan pada pakar yang spesialis di bidangnya. Ingat youtube adalah sarana bukan tujuannya. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 31-10-2021
Sumber gambar Akurat.co









Thursday, October 7, 2021

Mbah Yai Mayan dan Keutamaan Kitab Alfiyyah

Keutamaan Kitab Alfiyyah Dalam Pandangan Mbah Yai Mayan
Oleh Mustamsikin 
Salah satu kitap yang paling fenomelal di kalangan pesantren salafiyyah di Nusantara adalah kitab Alfiyyah karya Jamaluddin Muhammad bin Abdillah bin Malik (w.672 H) atau yang terkenal dengan sebutan Ibnu Malik. Kitab yang berisikan seribu bait nazam atau syair ini sangat masyhur hampir di seluruh pesantren Nusantara. Bahkan kitab ini menjadi materi wajib hampir di seluruh pesantren salaf yang tersebar di seantero Nusantara.

Kitab yang membahas tentang ilmu nahwu dan sharaf ini memiliki posisi di kalangan santri pesantren. Dengan memelajari kitab inilah kemudian santri dapat membaca kitab kuning dengan tanpa harakat (Jawa: kitab gundul), bahkan dengan kitab ini pula santri dapat mengarang sebuah kitab berbahasa Arab sesuai dengan kaidah dan taga bahasa yang benar. Lebih dari itu, puncak dari memelajari kitab Alfiyyah Ibnu Malik ini tak lain adalah mampu memahami al-Quran maupun hadis.

Keberadaan dan kegunaan kitab Alfiyyah memang tidak dapat dipungkiri. Sebab itulah tidak sedikit kitab ini mendapat sambutan yang luar biasa di kalangan pesantren utamanya  kiai sebagai pengasuh dan pendidik di pesantren. Salah satu kiai yang memandang lebih atas kedudukan dan kegunaan kitab Alfiyyah adalah KH. Abdullah Mun'im Ismail (Mbah Yai Mayan) Pendiri Pondok Mayan. Bahkan saking pentingnya kitab ini beliau membuat syair-syair khusus tatang keutamaan memelajari kitab Alfiyyah

Dalam kitab Syi'iran karya beliau disebutkan bahwa kitab Alfiyyah mengandung hikmah, berkah, kegunaan hingga mendatangkan kebaikan atau kemaslahatan. Kitab Alfiyyah menurut beliau sejatinya kitab Alfiyyah sangat berguna sebagaimana bukti-bukti yang telah nyata. 

Lebih jauh Mbah Yai Mayan memandang bahwa  dengan memelajari kitab Alfiyyah berguna untuk melancarkan pelajaran--terlebih untuk memahami kitab--yang mengandung hukum Islam. Menurut beliau urgensi kitab Alfiyyah ini dapat dibuktikan dimana-mana. Cukuplah kiranya dengan kitab Alfiyyah dapat menguasai ilmu nahwu dan sharaf yang kemudian sangat menjadi basic utama sebagai perangkat membaca dan memahami kitab berbahasa Arab. 

Selain memngungkap kegunaan kitab Alfiyyah Mbah Yai Mayan juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibnu Malik sebagai pengarangnya. Beliau mengatakan dalam sebuah syair, "Wahai pemilik kemuliaan pemilik keagungan Muhammad bin Abdillah bin Malik yang banyak ilmunya. Penulis kitab Alfiyyah yang bermazhab Syafi'i. Ialah kekasih Allah yang masyhur dengan sebutan jalaluddin. Ahli ibadah yang memiliki lautan ilmu yang sangat luas."

Dari penjelasan Mbah Yai Mayan atas kitab Alfiyyah di atas penulis menggarisbawahi bahwa kitab Alfiyyah sangat penting keberadannya, sangat bermanfaat untuk dipelajari, dan terbukti kedudukan dan posisinya di berbagai tempat. Kualitas kitab ini pun sangat baik sebab ditulis oleh seorang pakar yang mumpuni. Ahli ibadah yang ilmuanya luas bak samudra. 

Demikianlah sekelumit tentang kitab Alfiyyah dalam pandangan Kiai Sepuh Pendiri Pondok Mayan. Semoga uraian di atas menambah semangat kita untuk mencari ilmu. Serta mencintai ahli ilmu. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Sumber foto kitab Syi'iran karya Allah Yarham KH. Abdullah Mun'im Ismail (Mbah Yai Mayan). 






Tuesday, October 5, 2021

Tongkat Kedisiplinan Yai Sepuh Mayan

Tongkat Kedisiplinan Mbah Yai Sepuh Mayan
Oleh Mustamsikin
Sebagai kiai yang bertanggung jawab penuh atas pesantren yang diasuh beliau, Mbah Yai Sepuh Mayan (sebutan Allah yarham KH. Abdullah Mun'im Ismail) L. 1911, senantiasa meberi perhatian penuh kepada para santri. Utamanya ketika santri sedang dalam proses pembelajaran. Kisah ketelatenan beliau dalam memantau semua kelas dan mengecek langsung tingkat penguasan pelajaran kepada para santri beliau lakukan hampir setiap hari. Meski usia beliau sudah sepuh saat itu, namun semangat beliau dalam memantau langsung aktivitas KBM di kelas-kelas para santri tetap beliau lakukan.

Kondisi usia beliau yang kian uzur tak menyurutkan tekat beliau untuk sebisa mungkin bertanggung jawab pada para santri. Sebab usia yang uzur inilah seringkali beliau membawa tongkat untuk menopang tubuh beliau. Selain berfungsi sebagai penguat, tongkat juga acap kali digunakan beliau untuk menggebuk santri dan bahkan ustadz yang kurang peka saat beliau memasuki ruang kelas belajar para santri. Kisah gebukan tongkat ini  penulis dengar dari Bapak Nafi'an Jemekan--santri Mayan era Yai Sepuh. 

Menurut Pak Nafi'an tongkat keramat Mbah Yai Sepuh seringkali melayang ke para santri termasuk kepadanya. Tak jarang bunyi blieg--begitu tutur Pak Nafi'an--terasa keras menghantam punggung. Kendati demikian sekuat apapun tongkat itu dihantamkan oleh Yai Sepuh Mayan, dan sekeras apapun suara yang menimpa, tidak ada rasa sakit yang tertinggal. Bahkan santri yang sudah keseringan digebuk seakan kangen akan gebukan Yai Sepuh. Karena gebukan itu sudah menjadi menu wajib bagi para santri termasuk Pak Nafi'an.

Kisah tongkat keramat Yai Sepuh ini, memberi keyakinan pada penulis bahwa dibalik tongkat ada wujud tanggung jawab dan kedisiplinan. Tanggung jawab seorang kiai pada santri. Bagaimana ia belajar? Sejauh mana santri menguasai pelajaran? Setekun apa para ustadz mengajar dan mendampingi para santri? Kondisi apa saja yang terjadi saat KBM berlangsung?

Dengan kunjungan langsung ke kelas, semua pertanyaan tersebut akan terjawab. Selain itu, gebukan tongkat adalah cerminan kedisiplinan seorang kiai yang amat perhatian pada para santri. Hingga mereka memahami apa yang harus dilakukan setelah mereka merasakan tongkat keramat itu. Apakah kerasnya tongkat yang mengenai punggung mereka hanya berlalu? Ataukah turut menyadarkan mereka yang kurang tekun dan serius dalam belajar?

Dari kisah tongkat dan laku Yai Sepuh ini menambah kagum pada penulis akan makna dari besarnya makna tanggung jawab serta dalamnya nilain kedisiplinan seorang kiai pesantren. Kiai bukan hanya lihai menasehati di atas mimbar namun terjun langsung ke lapangan. Memastikan sejauh mana santri merespon dawuh kiainya.

Demikian kisah tongkat 'keramat' Yai Sepuh Pondok Mayan. Semoga  kisah-kisah penuh semangat ini turut menjadi isnpirasi bagi kita sebagai santri untuk lebih tekun belajar, lebih sabar dalam belajar dan menjalankan dawuh para kiai. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Sumber kisah Pak Nafi'an Jemekan, Ringin Rejo, Kediri. 


Monday, October 4, 2021

Mbah Yai Sepuh Mayan Sang Ahli Syair

Mbah Yai Sepuh Mayan Sang Ahli Syair
Oleh Mustamsikin
KH. Abdullah Mun'im Isma'il (L. 1911) Allah yarhamhu (selanjutnya dibaca: Mbah Yai Sepuh Mayan) merupakan sosok kiai pesantren yang sangat alim allamah. Boleh jadi sebutan kiai untuk beliau sebagaimana sebutan kiai tempo dulu sebagiaman ditegaskan Kiai Sahal Mahfudh Allah yarhamhu. Menurut Kiai Sahal, pada era dulu kiai adalah sebutan bagi sosok pemuka agama yang sangat alim berilmu banyak, menguasai hukum syari'at, seorang sufi dan mengamalkan ilmu yang ia ketahui.

Berpijak pada definisi kiai tersebut tepatlah jika Mbah Yai Sepuh Mayan termasuk di dalamnya. Bukan saja karena jasa besar beliau dalam mendirikan Pesantren Al-Ishlahiyyah namun juga karena ilmu beliau yang amat luas. Sebagaimana telah penulis singgung dalam, http://sikin12.blogspot.com/2021/10/mbah-yai-sepuh-mayan-kiai-yang.html bahwa beliau merupakan sosok yang sebenarnya kiai. Penguasaan berbagai bidang ilmu agama meneguhkan bahwa kiai harus benar-benar mumpuni.

Salah satu bukti penguasaan ilmu yang begitu dalam adalah tergubahnya beragam syair berbahasa arab yang begitu indah. Dalam kitab yang berjudul Syi'iran terkumpul gubahan-gubahan syair yang beliau kemas dengan apik dan ciamik. Kitab tersebut setidaknya memuat sanjungan-sanjungan atas wali-wali besar utamanya Syekh Abdul Qadir Al-Jilaniy (w. 561). Apresiasi kepada penulis, rekomendasi, dan urgensi memelajari kitab kitab Tanwiriul Hija karya KH. Ahmad Sidiq Jember (1926-1991). Hingga Sanjungan kepada Imam Ibnu Malik (w. 671) pengarang nazam Alfiyyah serta urgensi dan keutamaan menguasai kitab tersebut.

Beberapa bait syair dalam kitab tersebut misalnya sanjungan beliau pada Syekh Abdul Qadir, 
واعبد القادر اه انتم ساداتي٢ انتم جنودالله انتم ولي الله
"Dan wahai Syekh Abdul Qadir engkau tuanku. Engkau tentara Allah engkau kekasih Allah." 
Begitu juga ketika beliau memuji dan berwashilah kepada KH. Ahmad Shidiq, 
نسألك التوفيق و الهدايه # بالشيخ احمد صديق العلامة
"Kami memohon pertolongan-Mu dan hidayah-Mu dengan washilah Syekh Ahmad Shidiq yang sangat alim." 
Disusul kemudian apresiasi terhadap kitab Alfiyyah  karya Ibnu Malik
وبكتاب الفيه # ابن مالك العلامة 
#اللهم اللهم اللهم ٢ نرجو حصول البركة 
"Dengan kitab Alfiyyah karya Ibnu Maliah yang sangat aliam kami berharap tercapainya keberkahan duhai Allah". 

Dari beberapa bait syair di atas setidaknya cukup untuk menggambarkan kepiawaian Mbah Yai Sepuh Mayan dalam bersyair. Meski di atas hanya sebagian kecil--masih ada ratusan bait yang ada dalam kitab Syi'iran--gubahan beliau namun beberapa itu merupakan bukti nyata kealiman beliau. Penguasan beliau atas ilmu arudh dan sastra arab tidak dapat diragukan lagi.

Dari uraian di atas perlu dicatat kiai pesantren seperti Mbah Yai Sepuh Mayan merupakan sosok yang memiliki seni yang luar biasa. Apalagi seni menulis syair itu disusun dengan bahasa arab yang indah. Indah sajaknya, sastra dan pesan moralnya. Sosok kiai seperti inilah yang kian hari kian langka. Mungkin banyak yang menyandang gelar kiai plus pendiri pesantren namun keilmuan dan riyadhan dhahir batinnya tidak seperti Mbah Yai Sepuh Mayan. 

Sebagai penutup, semoga uraian ini bermanfaat. Sekaligus dapan menginspirasi kepada kita semua. 

Wallahu A'lam Bisshawab
Mah Yai Mayan (Part 2).
Sumber foto Instgram @pondokmayan
Kitab Syiiran dapat diperoleh dikoprasi Pon. Pes. Al-Ishlahiyyah Kemayan, Kranding, Mojo, Kediri.

Sunday, October 3, 2021

Mbah Yai Sepuh Mayan, Kiai yang Sesungguhnya

Mbah Yai Mayan, Kiai yang Sesungguhnya
Oleh Mustamsikin
Peran serta kiai sangat besar bagi berdirinya sebuah pesantren. Lebih-lebih pesantren yang notabenenya adalah salafiyyah (pesantren yang dalam praktek keagamannya mengikuti ajaran para salaf al-Shalih). Pesantren dengan notabene salafiyyah sangat terikat oleh peran seorang kiai. Kiai adalah pemeran tunggal dalam keberlangsungan sebuah pesantren salafiyyah.

Di pesantren salafiyyah kiai memiliki kedudukan utama. Gerak gerik dan langkahnya selalu diikuti oleh santri. Pun juga peranya yang sangat besar dalam menata, mengatur dan menetapkan kebijakan pendidikan di pesantren yang diasuhnya termasuk dalam menata kurikulum pesantren. Pada era dulu, kiai bukan hanya menjadi inisiator dan penyokong dana dalam rintisan sebuah pesantren akan tetapi ia harus mumpuni secara keilmuan dalam memberikan pengajaran pada santri-santrinya.

Termasuk ciri keahlian kiai tempo dulu adalah kemampuannya dalam menjelaskan semua bidang keilmuan pesantren. Paling tidak ia telah menguasai berbagai cabang ilmu mulai fikih, ushul fiqih, tafsir, hadis, nahwu, sharf, ma'aniy, bayan, badi', arudh dan lain-lain. Kemampaun atas semua bidang ilmu agama ini mutlak harus dikuasai. Sebab ia adalah sosok pendidik yang perang tunggal (tanpa pembantu). 

Salah satu kiai yang pendiri pesantren yang benar-benar meguasai berbagai bidang ilmu yang diajarkan dipesantrennya adalah KH. Abdullah Mun'im Isma'il (L. 1911) (selanjutnya dibaca Mbah Yai Sepuh Mayan) pendiri Pon. Pes. Al-Ishlahiyyah Kemayan Kediri. Beliau bukan saja manager ulung pesantren namun lebih dari itu, beliau adalah sosok yang ilmunya nyegoro allim allamah. Ilmuanya sangat luas. Kitab-kitab syarah dengan berbagai cabang ilmu agama yang beliau tulis adalah bukti nyatanya.

Mbah Yai Sepuh Mayan, sangat lihai dalam memberikan komentar atau syarah pada kitab-kitab klasik dengan berbagai cabang ilmu. Mulai kitab Washilatul Wildan syarah atas kitab Awamil al-Jurjani, Syarah Matan Jurumiyyah, Syarah Imrity, Syarah Nazam Alfiyyah, Syarah Waraqat, Syarah Maknun, Syarah Nazam Baiqunniyah, Syarah 'Arud, hingga Syarah Uqudul Juman. Selain beberapa kitab yang telah beliau tulis komentar atau syarah beliau masih memiliki banyak karya. 

Dari tradisi kuat dengan keilmuan yang mapan inilah kemudian menjadi indikator bahwa Mbah Yai Sepuh Mayan adalah sosok kiai yang sebenarnya. Kiai yang benar-benar menguasai hampir semua cabang ilmu keislaman. Selain itu, tentu beliau adalah sosok penulis kitab yang produktif. Bahkan, hingga saat ini kini kitab syarah yang beliau tulis tetap menjadi bahan ajar wajib di pesantren yang beliau dirikan. Kendati beberapa naskah yang beliau tulis belum terkodivikasi dengan apik namun beberapa kitab yang beliau tulis tetap relevan hingga kini. 

Dari sinilah kemudian penulis meyakini bhwa Mbah Yai Sepuh Mayan adalah srjatinya kiai. Sosok pendiri pesantren yang alim allamah. Sosok kiai pesantren yang sejati atau sejatinya kiai. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Mah Yai Mayan (Part 1).


Sunday, September 26, 2021

Keselamatan Di Dunia

Keselamatan Di Dunia
Oleh Mustamsikin

"Keselamatan, ada sepuluh jalan. Lima di dunia dan lima di akhirat. Adapun lima keselamatan di dunia yakni, ilmu, ibadah, rizki yang halal dan sabar atas ujian, dan syukur atas nikmat."
Kanjeng Nabi Saw

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin celaka. Semua menginginkan keselamatan dengan mengerahkan segala daya dan upaya. Segala  cara dilakukan agar selamat dari mara bahaya. 

Untuk selamat, selain berikhtiar juga berdoa. Sebagaimana doa," Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat. Dan jauhkanlah kami dari api neraka." Sepenggal doa ini cukuplah sebagai cita-cita bahwa manusia pasti mengharap keselamatan di dunia dan di akhirat. 

Di antara bentuk keselamatan di dunia tercapai dengan lima hal. Pertama, ilmu. Ilmu sangat penting dalam segala hal. Dengan ilmu segala sesuatu dapat diperoleh termasuk keselamatan. Sebagaimana Nabi Saw., menegaskan, "Barang siapa ingin menggapai dunia maka wajiblah ia berilmu. Barang siapa ingin menggapai akhirat maka wajiblah ia berilmu. Siapa yang menghendaki keduanya maka wajiblah ia berilmu."

Selanjutnya, keselamatan di dunia dapat terwujud dengan ibadah. Ibadah sangatlah penting dalam mengawal keselamatan dunia. Sebagaimana Allah, berfirman," Dan tidak Aku ciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah." Kita juga harus ingat bahwa dunia adalah ladang akhirat. Sebab itulah banyak-banyak beribadah harus menjadi tujuan utama hidup di dunia. 

Berikutnya, keselamatan di dunia dapat tercapai dengan rizki yang halal. Rizki halal sangat penting sebagai bekal kehidupan dunia. Setidaknya, pada dua hal yakni pangan dan pakaian begitu Syekh Nawawi menjelaskan. Makna rizki yang halal di sini adalah cara memperolehnya dengan halal. Sehingga apa yang kita konsumsi dan yang kita kenakan bukan sesuatu yang diperoleh secara aniaya. 

Selain ketiga perangkat untuk mewujudkan keselamatan di dunia di atas, masih terdapat dua hal yang saling berkelit kelindan yakni sabar atas ujian dan syukur atas nikmat. Mengapa keduanya sangat bertalian? Sebab keduanya laiknya dua sisi mata uang. Jika seseorang tidak sedang bersabar maka ia sedang bersyukur. 

Baik sabar maupun syukur sangatlah penting. Sabar atas ujian berat yang menimpa dapat mengantarkan keselamatan di dunia. Sebab dunia adalah tempatnya ujian. Siapa yang sabar maka akan lulus ujian dengan predikat sangat baik. 

Sebagaimana sabar, syukur juga demikian. Lebih-lebih syukur atas nikmat. Sukur nikmat menurut Syekh Nawawi dapat dilakukan dengan diucapkan dengan lisan dan menetapkan dalam hati  dengan nikmat-nikmat Allah Swt. 

Nah demikianlah beberapa hal yang dapat mengantarkan manusia selamat di dunia. Dengan ilmu manusia akan terpandu. Dengan ibadah manusia akan terarah. Dengan rizki yang halal manusia akan berkah. Dengan sabar atas ujian manusia akan tabah. Dengan syukur atas nikmat maka akan bertambah. 

Semoga kita semua selamat di dunia. Setidak-tidaknya dari lima sarana menggapai keselamatan di atas kita memiliki semuanya dan menjalankan semuanya.

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 26.09.21.
Sumber bacaan, Nasha'ihul Ibad

Friday, June 11, 2021

Riba, Pengertian Hukum Dan Syarat Sah

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 85) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Riba
Pengertian Riba
Riba menurut bahasa adalah tambahan. Sedang menurut pengertian syariat, riba adalah akad pertukaran barang-barang tertentu yang tidak diketahui tamtsul-nya (kesamaan takaran atau timbangannya) berdasarkan kriteria syari'at pada saat akad, atau mengakhirkan serah terima kedua barang yang dipertukarkan atau salah satunya.

Hukum Riba
Hukum riba adalah haram. Riba terdapat pada jual beli emas dan perak, dan bahan makanan manusia apabila salah syarat keabsahannya tidak terpenuhi.

Syarat Sah Jual Beli Barang Ribawi
Syarat sah jual beli emas dengan emas, perak dengan perak, dan bahan pangan dengan jenis bahan pangan yang sama ada tiga, sebagai tambahan dari syarat jual beli yang sudah ada.
Ketiganya adalah:
1. Kontan
2. Serah terima di majlis akad
3. Kesamaan (dalam takaran dan timbangan)
Syarat sah jual beli emas dengan perak, perak dengan emas, atau bahan makanan denhan bahan makanan yang berbeda jenis  ada dua:
1. Kontan
2. Serah terima di majlis akad

Wallahu A'lam Bisshawab 

Thursday, June 10, 2021

Contoh Jual-Beli

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 84) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Contoh Jual-Beli
Contoh jual-beli
Zaid berkata kepada Amru, "Aku jual kepadamu rumah ini seharga seribu dinar." Lalu, Amru menjawab, "Ya, aku terima." 

Tuesday, June 8, 2021

Syarat-Syarat Sighat Jual Beli

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 83) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Sighat Jual Beli
Syarat sighat jual beli ada tiga belas:
1. Antara ijab dan qabul tidak diselingi oleh pernyataan yang lain
2. Antara ijab dan qabul tidak diselingi oleh diam (jeda) dalam waktu yang lama
3. Keduanya sesuai dalam makna
4. Tidak dikaitkan dengan urusan lain
5. Tidak dikaitkan dengan waktu
6. Lafal yang pertama tidak berubah sebelum yang kadua
7. Diucapkan hingga sekiranya bisa terdengar oleh orang yang didekatnya
8. Tetap memiliki kecakapan sampai sempurnanya ijab qabu
9. Khitbah (ditujukan kepada orang yang dituju.)
10. Qabul dilakukan oleh Mukhattab (orang yang dituju)
11. Pihak pertama yang mengucapkan sighat memyebutkan harganya
12. Menunjukkan kepada keseluruhan badan orang yang beraqad
13. Meniatkan lafdz kepada maknannya

Wallahu A'lam Bisshawab 

Monday, June 7, 2021

Syarat Brang Yang Diperjualbelikan

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 82) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Barang Yang Diperjualbelikan
Syarata barang yang diperjualbelikan ada lima:
1. Barang harus suci atau masih memungkinkan disucikan dengan cara dicuci
2. Bermanfaat
3. Dapat diserahkan
4. Penguasaan penjual terhadap barang yang dijual
5. Kedua pihak yang bertransaksi mengetahui kondisi barang, termasuk ukuran dan sifatnya. 

Wallahu A'lam Bisshawab 

Syarat Dua Orang Yang Melakukan Akad

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 81) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Dua Orang Yang Melakukan Akad
Syarat dua orang yang melakukan akad ada empat:
1. Bebas melakukan tindakan hukum (tasharruf)
2. Tidak ada paksaan yang tidak dibenarkan
3. Islamnya pembeli barang-barang tertentu, seperti mushaf, budak muslim, atau budak murtad yang tidak akan dimerdekakan.
4. Pembeli tidak menggunakan barangnya untuk memerangi (muslimin).
Wallahu A'lam Bisshawab 

Saturday, June 5, 2021

Jual-Beli

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 80) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Jual-Beli Beserta Rukunnya
Pengertian
Jual-beli (bai') secara bahasa adalah menukar sesuatu dengan sesuatu. 
Secara istilah syara' jual beli adalah akad pertukaran harta yang berakibat pemilikan harta atau manfaat untuk selamanya.

Rukun Jual-Beli
Rukun jual beli ada tiga:
1. Dua pelaku akad, yaitu penjual dan pembeli
2. Ma'qud 'alaih (objek transaksi), yaitu harta dan barang
3. Sighat, yaitu ijab dan qabul

Wallahu A'lam Bisshawab 

Friday, June 4, 2021

Larangan-Larangan Dalam Ihram

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 79) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Larangan-Larangan Dalam Ihram
Larangan-larangan dalam ihram ada banyak, di antaranya:
1. Memakai pakaian berjahit bagi laki-laki 
2. Menutup sebagian kepala bagi laki-laki 
3. Menutup wajah dan tangan bagi wanita
4. Memotong rambut dan kuku
5. Meminyaki rambut kepala dan jenggot
6. Memakai minyak wangi
7. Jimak
8. Memburu hewan darat yang dapat dimakan

Wallahu A'lam Bisshawab 

Beberapa Perkara yang Sunah dan Makruh dalam Haji dan Umrah

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 78) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Beberapa Hal-Hal Sunah dan Makruh dalam Haji dan Umrah
*Sunah-sunah haji dan umrah
Sunah-sunah haji dan umrah ada banyak, di antaranya:
1. Talbiyah
2. Thawaf qudum
3. Shalat 2 rakaat sebelum ihram

**Hal-hal yang makruh dalam haji dan umrah
Perkara-perkara yang makruh dalam haji dan umrah ada banyak di antaranya:
1. Berdebat
2. Melihat hal yang dihalalkan baginya dengan syahwat
3. Menggaruh rambut dengan kuku
4. Menyisir rambut dan jenggot
5. Makan ketika thawaf
6. Minum ketika thawaf

Wallahu A'lam Bisshawab 

Wednesday, June 2, 2021

Kewajiban-Kewajiban Dalam Sa'i dan Wuquf

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 77) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Kewajiban-Kewajiban dalam Sai dan Wuquf
*Kewajiban-kewajiban dalam Sa'i
1. Memulai di setiap perjalanan ganjil dari Shafa
2. Memulai di setiap perjalanan genap dari Marwah
3. Tujuh kali perjalanan
4. Setelah thawaf rukun atau thawaf qudum

**Kewajiban wuquf
Kewajiban wuquf di Arafah ada satu, yaitu orang yang ihram berada di Arafah sebentar setelah tergelincirnya matahari di hari Arafah sampai terbit fajar pada Hari Kurban.

Wallahu A'lam Bisshawab 

Tuesday, June 1, 2021

Kewajiban-Kewajiban Dalam Umrah dan Thawaf

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 76) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Kewajiban-Kewajiban Dalam Umrah dan Thawaf
*Kewajiban-kewajiban dalam umrah ada dua:
1. Ihram dari miqat
2. Menghindari hal-hal yang dilarang dalam ihram

**Kewajiban3dalam thawaf ada sepuluh:
1. Menutup aurat
2. Suci dari dua hadas
3. Suci dari najis
4. Menjadikan Ka'bah di sebelah kirinya
5. Memulai dari Hajar Aswad
6. Mensejajarkan seluruh tubuhnya (dengan Hajar Aswad)
7. Tujuh kali putaran
8. Berada di dalam Masjidil haram
9. Berada di luar Ka'bah, syazarwan (marmer penguat pondasi kakbah) dan Hijr Isma'il
10. Tidak ada hal-hal yang mengalihkannya kepada selain thawaf

Wallahu A'lam Bisshawab 

Monday, May 31, 2021

Rukun Umrah dan Wajib Haji

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 75) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Rukun Umrah dan Wajib Haji
*Rukun umrah yakni rukun-rukun haji kecuali wuquf di padang arafah (ihram, thawaf, sa'i, memotong atau memendekkan rambut, dan tertib).

**Wajib-wajibnya haji ads enam:
1. Ihram dari miqat
2. Melempar tiga jumrah
3. Mabit di Muzdalifah
4. Mabit di Mina pada malam-malam tasyriq
5. Thawaf wada'

Wallahu A'lam Bisshawab 


Sunday, May 30, 2021

Rukun Haji

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 74) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Rukun-Rukun Haji
Rukun-rukun haji ada enam:
1. Ihram
2. Wuquf di Arafah
3. Thawaf
4. Sa'i
5. Mencukur arau memenddekkan rambut
6. Tertib

Wallahu A'lam Bisshawab 

Saturday, May 29, 2021

HAJI DAN UMRAH

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 73) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
HAJI DAN UMRAH
Pengertian Haji dan Umrah
*Haji menurut bahasa adalah menyengaja
Haji menurut istilah syara' adalah menyengaja ke Baitul Haram untuk beribadah
**Umrah secara bahasa adalah berkunjung
Umrah secara istilah berkunjung ke Baitu Haram untuk beribadah

Syarat Wajib Haji dan Umrah
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Mampu

Wallahu A'lam Bisshawab 

Friday, May 28, 2021

Hal-Hal Yang Membatalkan I'tikaf

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 72) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Hal-Hal yang Membatalkan I'tikaf
Hal-hal yang membatalkan i'tikaf ada tujuh:
1. Gila
2. Pingsan
3. Mabuk
4. Haid
5. Murtad
6. Janabat yang membatalkan orang puasa
7. Keluar dari masjid tanpa uzur

Wallahu A'lam Bisshawab 

Thursday, May 27, 2021

I'tikaf

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 71) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
I'TIKAF
I'tikaf secara bahasa bermakna mendiami. Sedang secara istilah sayri'at bermakna berdiam di masjid yang silakukan seseorang tertentu dengan disertai niat.

Rukun I'tikaf
Rukun I'tikaf ada empat:
1. Orang yang beri'tikaf
2. Tempat I'tikaf
3. Menetap
4. Niat

Wallahu A'lam Bisshawab 

Pembatal Puasa

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 70) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Pembatal Puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa ada sebelas:
1. Masuknya suatu benda ke dalam perut dari lubang (saluran) yang terbuka
2. Muntah
3. Jimak
4. Keluar mani yang disebabkan sentuhan kulit dengan syahwat yang dilakukan dengan sengaja, tidak dipaksa, dan mengetahui keharamanya
5. Gila walau sebentar
6. Mabuk dan pingsan dengan sengaja (melakukan hal yang menyebabkan mabuk dan pingsan) walau sebentar
7. Mabuk dan pingsan tidak disengaja tetspi terjadi seharian penuh
8. Murtad
9. Haid
10. Nifas
11. Melahirkan

Wallahu A'lam Bisshawab 

Tuesday, May 25, 2021

Hal-Hal Yang Makruh Saat Puasa

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 69) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Hal-Hal Makruh Saat Puasa
Hal-hal yang makruh saat puasa cukup banyak, di antaranya:
1. Berlebihan saat berkumur dan menghirup air ke dalam hidung
2. Mengicipi makanan
3. Bekam
4. Mengunyah permen karet

Wallahu A'lam Bisshawab 

Monday, May 24, 2021

Sunah Puasa

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 68) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Sunah Puasa
Sunah puasa ada banyak di antaranya:
1. Menyegerakan berbuka
2. Mengakhirkan sahur
3. Berbuka dengan kurma
4. Memperbanyak bacaan Al-Qur'an
5. Sedekah di bulan ramadhan

Wallahu A'lam Bisshawab 

Rukun Puasa dan Syarat Sah Puasa

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 65) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Rukun dan Syarat Sah Puasa
*Rukun Puasa
Rukun puasa ada tiga:
1. Niat
2. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa
3. Orang yang berpuasa
**Syarat Sah Puasa
Syarat sah puasa ada empat:
1. Islam
2. Berakal
3. Bersih dari haid dan nifas
4. Mengetahui waktu puasa

Wallahu A'lam Bisshawab 

Sunday, May 23, 2021

PUASA

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 66) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
PUASA
Shaum menurut bahasa adalah menahan. Sementara, shaum menurut pengertian sayara' adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan cara yang telah ditetapkan.

Syarat wajib puasa:
Syarat wajib puasa ada lima:
1. Islam
2.Mukallaf
3. Mwmikiki kemampuan
4. Sehat
5. Mukim

Wallahu A'lam Bisshawab 

Penyaluran Zakat

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 65) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Penyaluran Zakat
Alokasi zakat adalah kepada 8 golongan yang disebutkan dalam firman Allah Swt., "Sesunggyhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah maha mengetahui lagiMaha Bijaksana. "

Wallahu A'lam Bisshawab 

Friday, May 21, 2021

Zakat Fithri

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 64)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Zakat Fithri
Zakat badan, atau disebut juga denhan zakat fihri adalah satu sha' bahan makanan pokok lokal
Zakat badan wajib bagi:
1. Muslim
2. Mendapati sebagian Ramadhan dan sebagian dari syawal
3. Memiliki kelebihan makanan untuk dirinya dan orang-orang muslim yang wajib ia nafkahi pada malam hari raya dan siangnya

Wallahu A'lam Bisshawab 

Thursday, May 20, 2021

Kadar Zakat Emas Perak dan Tanaman

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 63)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Kadar Zakat Emas Perak dan Tanaman
*Kadar zakat emas dan perak adalah 1/40 aray 2,5%

*Kadar zakat tanaman:
A. 1/10 atau 10 apabila diairi dengan tanpa menggunakan biaya
B. Jika mengeluarkan biaya maka separuhnya yakni 1/20 atau 5%

***Kadar zakat perdagangan
Zakat yang dikeluarkan dalam harta perdagangan ialah 1/40 atau 2,5% dari nilai barang

****Kadar zakat rikaz
Kadar zakat rikaz adalah 1/5 atau 20%

*****Kadar zakat tanaman
Zakat yang dikeluarkan dari hasil tambang adalah 1/40 atau 2,5%.

Wallahu A'lam Bisshawab 

Wednesday, May 19, 2021

Kadar Zakat Kambing

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 62)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Kadar Zakat Kambing
Zakat kambing:
A. 1 ekor kambing untuk 40 ekor kambing, sebagai awal nishabnya
B. 2 ekor kambing untuk 121 ekor kambing
C. 3 ekor kambing untuk 201 ekor kambing
D. 4 ekor kambing untuk 400 ekor kambing
E. Dan seterusnya dengan perhitungan: 1 ekor kambing untuk setiap 100 ekor kambing

Wallahu A'lam Bisshawab 

Tuesday, May 18, 2021

Zakat Sapi

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 61)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Kadar Zakat Sapi
Zakat sapi:
A. 1 ekor jantan atau betina tabi' (sapi yang sudah berusia satu tahun) untuk 30 ekor sapi dan ini sebagai awal nishab.
B. 1 ekor sapi musinnah (sapi yang telah berusia dua tahun) untuk 40 ekor sapi
C. 2 ekor tabi' untuk 60 ekor sapi
D. Dan seterusnya dengan perhitungan: 1 ekor tabi' untuk setiap 30 ekor sapi dan 1 ekor musiannah untuk setiap 40 ekor sapi

Wallahu A'lam Bisshawab 

Monday, May 17, 2021

Kadar Zakat Unta

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 60)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Kadar Zakat Harta 
 
Kadar zakat yang harus dibayarkan:
A. Zakat Unta
 - Satu ekor kambing untuk sepuluh unta
- Dua ekor kambing untuk lima belas unta
- Empat ekor kambing ubtuk dua puluh unta
- Satu ekor unta bintu makhad untuk dua puluh lima ekor unta
- Satu ekor unta bintu labun untuk tiga puluh enam ekor unta
- Satu ekor unta hiqqah untuk empat pulub enam unta
- Satu ekor unta jaz'ah untuk enam puluh satu ekor unta
- Dua ekor unta bintu labun untuk tujuh puluh enam ekor unta
- Dua ekor unta hiqqah untuk sembilan puluh satu ekor unta
- Tiga ekor bintu labun untuk 121 ekor unta
- Dan seterusnya dengan perhitungan: satu bintu labun untuk empat puluh ekor unta
- Satu ekor unta hiqqah untuk setiap lima pukuh ekor unta

Wallahu A'lam Bisshawab 


Sunday, May 16, 2021

Syarat Wajib Zakat Hasil Tambang

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 60)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Wajib Zakat Hasil Tambang
Syarat wajib zakat hasil tambang--yaitu sesuatu yang dikeluarkan dari tempat ia diciptakan oleh Allah ta'ala padanya ada dua:
1. Berupa emas atau perak
2. Mincapai nishab

Wallahu A'lam Bisshawab 

Saturday, May 15, 2021

Syatat Wajib Zakat Rikaz

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 60)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Wajib Zakat Rikaz
Syarat wajib zakat rikaz--yaitu harta yang terkubur di bumi--ada empat:
1. Berupa emas atau perak
2. Mencapai nishab
3. Harta yang dimaksud adalah harta peninggalan zaman jahiliyah
4. Keberadaan harta terpendam itu berada di tanah yang tak bertuan atau milik orang yang menemukannya

Wallahu A'lam Bisshawab 

Friday, May 14, 2021

Syarat Wajib Zakat Harta Perdagangan

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 59)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Wajib Zakat Harta Dagangan

Thursday, May 13, 2021

Syarat Wajib Zakat Emas dan Perak

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 58)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Wajib Zakat Emas-Perak
Syarat wajib zakat dua mata uang, yaitu emas dan perak, ada tiga:
1. Mencapai satu haul
2. Mencapai satu nishab, yaitu:
   a. 20 mistsqal untuk emas
   b. 200 dirham untuk perak
3. Keduanya bukan dalam bentuk perhiasan yang mubah

Wallahu A'lam Bisshawab 

Wednesday, May 12, 2021

Syarat Wajib Zakat Binatang Ternak

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 57)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Syarat Wajib Zakat Binatang Ternak
Syarat wajib zakat binatang ternak, yaitu: unta, sapi, dan kambing ada empat syarat:
1. Mencapai satu nishab
2. Mencapai satu haul
3. Digembalakan sepanjang tahun
4. Bukan binatang ternak yang dipekerjakan (diambil tenaganya)

Wallahu A'lam Bisshawab 

Tuesday, May 11, 2021

Harta yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 56) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Harta Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya
Zakat yang wajib dikeluarkan zakatnya ada enam jenis:
1. Binatang ternak
2. Emas dan perak
3. Tanaman
4. Harta perniagaan
5. Barang tambang
6. Harta terpendam

Wallahu A'lam Bisshawab 

Monday, May 10, 2021

ZAKAT

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 55) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
ZAKAT
*Pengertian
Zakat secara bahasa adalah berkembang dan penyucian. Adapun secara istilah syar'i, zakat adalah istilah untuk sesuatu yang dikeluarkan (dibayarkan) dari harta atau badan dengan cara yang telah ditentukan.

 **Syarat Wajib Zakat
Syarat wajib zakat ada lima:
1. Islam
2. Merdeka
3. Kepemilikan secara sempurna
4. Pemiliknya adalah orang tertentu
5. Pemiliknya wujud secara yakin

Wallahu A'lam Bisshawab 

Sunday, May 9, 2021

Mengubur Mayit

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 54) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Menguburkan Mayit
Hal minimal dalam mengubur mayit adalah dikubur dalam liang lahat yang dapat mencegah menyebarnya bau, dan menjaganya dari gangguan binatang buas.

Adapun yang paling sempurna adalah membuat liang lahat di tanah yang kuat dan keras. Sedangkan untuk tanah yang gembur dibuat belahan (semacam parit di tengah). Liang kubur hendaknya luas. Kedalamannya setinggi orang yang berdiri dengan menjulurkan kedua tangannya ke atas.

Wallahu A'lam Bisshawab 

Saturday, May 8, 2021

Rukun Shalat Jenazah

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 53) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Rukun Shalat Jenazah
Rukun shalat jenazah ada tujuh:
1. Niat
2. Empat kali takbir
3. Berdiri bagi yang mampu
4. Membaca surah Al-Fatihah setelah takbir yang pertama
5. Shalawat kepada Nabi Saw., setelah takbir yang kedua
6. Doa bagi mayit setelah takbir yang ketiga
7. Salam

Wallahu A'lam Bisshawab 

Friday, May 7, 2021

Mengusung Mayit

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 52) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Mengusung Mayit
Mengusung mayit dapat dilakukan dengan berbagai cara asalkan disebut "mengusung."
Mengusung akan menjadi haram apabila pengusungnya asal-asalan atau dikhawatirkan mayit akan terjatuh.

Wallahu A'lam Bisshawab 

Thursday, May 6, 2021

Mengafani Mayit

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 51) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Mengafani Mayit
Paling minimalnya mengafani mayit adalah, menutup seluruh jasadnya, selian kepala orang laki-laki yang ihram, dan wajah perempuan yang ihram dengan sehelai kain kafan. 
Sedang yang paling sempurnanya mengafani mayit adalah menutupnya dengan tiga lapis kain untuk mayit laki-laki. Sedang untuk mayit wanita dengan dua lapis kain kafan, satu helai sarung, kerudung dan gamis.

Wallahu A'lam Bisshawab 

Wednesday, May 5, 2021

Memandikan Mayit

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 50) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Memandikan Mayit
Hal memandikan mayit adalah meratakan air pada jasadnya. Sedangkan yang paling sempurna adalah
- Mendudukkannya secara melandai ke arah tengkuknya, 
- Menyandarkan punggungnya, 
- Mengusapkan tangan pada perutnya, 
- Membasuh kedua kemaluannya dengan sapu tangan, 
- Membersihkan gigi, hidung, dan kedua telinganya. 
- Kemudian mewudhukannya,
- Membasuhnya lagi dengan air hingga merata sebanyak tiga kali, pada basuhan pertama dengan campuran daun bidara, dan pada basuhan terakhir dengan sedikit campuran kapur barus. 

Wallahu A'lam Bisshawab 

Tuesday, May 4, 2021

Shalat Jenazah

Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 49) 
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Shalat Jenazah
Perkara yang Wajib Dilakukan Terhadap Mayit
Perkara yang wajib kita lakukan sebagai fardhu kifayah terhadap mayit Muslim--yang bukan syahid--ada lima:
1. Memandikannya
2. Mengafaninya
3. Membawanya ke kuburan
4. Memyalatinya
5. Menguburkannya

Wallahu A'lam Bisshawab