Oleh Mustamsikin
KH. Abdullah Mun'im Isma'il (L. 1911) Allah yarhamhu (selanjutnya dibaca: Mbah Yai Sepuh Mayan) merupakan sosok kiai pesantren yang sangat alim allamah. Boleh jadi sebutan kiai untuk beliau sebagaimana sebutan kiai tempo dulu sebagiaman ditegaskan Kiai Sahal Mahfudh Allah yarhamhu. Menurut Kiai Sahal, pada era dulu kiai adalah sebutan bagi sosok pemuka agama yang sangat alim berilmu banyak, menguasai hukum syari'at, seorang sufi dan mengamalkan ilmu yang ia ketahui.
Berpijak pada definisi kiai tersebut tepatlah jika Mbah Yai Sepuh Mayan termasuk di dalamnya. Bukan saja karena jasa besar beliau dalam mendirikan Pesantren Al-Ishlahiyyah namun juga karena ilmu beliau yang amat luas. Sebagaimana telah penulis singgung dalam, http://sikin12.blogspot.com/2021/10/mbah-yai-sepuh-mayan-kiai-yang.html bahwa beliau merupakan sosok yang sebenarnya kiai. Penguasaan berbagai bidang ilmu agama meneguhkan bahwa kiai harus benar-benar mumpuni.
Salah satu bukti penguasaan ilmu yang begitu dalam adalah tergubahnya beragam syair berbahasa arab yang begitu indah. Dalam kitab yang berjudul Syi'iran terkumpul gubahan-gubahan syair yang beliau kemas dengan apik dan ciamik. Kitab tersebut setidaknya memuat sanjungan-sanjungan atas wali-wali besar utamanya Syekh Abdul Qadir Al-Jilaniy (w. 561). Apresiasi kepada penulis, rekomendasi, dan urgensi memelajari kitab kitab Tanwiriul Hija karya KH. Ahmad Sidiq Jember (1926-1991). Hingga Sanjungan kepada Imam Ibnu Malik (w. 671) pengarang nazam Alfiyyah serta urgensi dan keutamaan menguasai kitab tersebut.
Beberapa bait syair dalam kitab tersebut misalnya sanjungan beliau pada Syekh Abdul Qadir,
واعبد القادر اه انتم ساداتي٢ انتم جنودالله انتم ولي الله
"Dan wahai Syekh Abdul Qadir engkau tuanku. Engkau tentara Allah engkau kekasih Allah."
Begitu juga ketika beliau memuji dan berwashilah kepada KH. Ahmad Shidiq,
نسألك التوفيق و الهدايه # بالشيخ احمد صديق العلامة
"Kami memohon pertolongan-Mu dan hidayah-Mu dengan washilah Syekh Ahmad Shidiq yang sangat alim."
Disusul kemudian apresiasi terhadap kitab Alfiyyah karya Ibnu Malik
وبكتاب الفيه # ابن مالك العلامة
#اللهم اللهم اللهم ٢ نرجو حصول البركة
"Dengan kitab Alfiyyah karya Ibnu Maliah yang sangat aliam kami berharap tercapainya keberkahan duhai Allah".
Dari beberapa bait syair di atas setidaknya cukup untuk menggambarkan kepiawaian Mbah Yai Sepuh Mayan dalam bersyair. Meski di atas hanya sebagian kecil--masih ada ratusan bait yang ada dalam kitab Syi'iran--gubahan beliau namun beberapa itu merupakan bukti nyata kealiman beliau. Penguasan beliau atas ilmu arudh dan sastra arab tidak dapat diragukan lagi.
Dari uraian di atas perlu dicatat kiai pesantren seperti Mbah Yai Sepuh Mayan merupakan sosok yang memiliki seni yang luar biasa. Apalagi seni menulis syair itu disusun dengan bahasa arab yang indah. Indah sajaknya, sastra dan pesan moralnya. Sosok kiai seperti inilah yang kian hari kian langka. Mungkin banyak yang menyandang gelar kiai plus pendiri pesantren namun keilmuan dan riyadhan dhahir batinnya tidak seperti Mbah Yai Sepuh Mayan.
Sebagai penutup, semoga uraian ini bermanfaat. Sekaligus dapan menginspirasi kepada kita semua.
Wallahu A'lam Bisshawab
Mah Yai Mayan (Part 2).
Sumber foto Instgram @pondokmayan
Kitab Syiiran dapat diperoleh dikoprasi Pon. Pes. Al-Ishlahiyyah Kemayan, Kranding, Mojo, Kediri.
No comments:
Post a Comment