Salah satu kitap yang paling fenomelal di kalangan pesantren salafiyyah di Nusantara adalah kitab Alfiyyah karya Jamaluddin Muhammad bin Abdillah bin Malik (w.672 H) atau yang terkenal dengan sebutan Ibnu Malik. Kitab yang berisikan seribu bait nazam atau syair ini sangat masyhur hampir di seluruh pesantren Nusantara. Bahkan kitab ini menjadi materi wajib hampir di seluruh pesantren salaf yang tersebar di seantero Nusantara.
Kitab yang membahas tentang ilmu nahwu dan sharaf ini memiliki posisi di kalangan santri pesantren. Dengan memelajari kitab inilah kemudian santri dapat membaca kitab kuning dengan tanpa harakat (Jawa: kitab gundul), bahkan dengan kitab ini pula santri dapat mengarang sebuah kitab berbahasa Arab sesuai dengan kaidah dan taga bahasa yang benar. Lebih dari itu, puncak dari memelajari kitab Alfiyyah Ibnu Malik ini tak lain adalah mampu memahami al-Quran maupun hadis.
Keberadaan dan kegunaan kitab Alfiyyah memang tidak dapat dipungkiri. Sebab itulah tidak sedikit kitab ini mendapat sambutan yang luar biasa di kalangan pesantren utamanya kiai sebagai pengasuh dan pendidik di pesantren. Salah satu kiai yang memandang lebih atas kedudukan dan kegunaan kitab Alfiyyah adalah KH. Abdullah Mun'im Ismail (Mbah Yai Mayan) Pendiri Pondok Mayan. Bahkan saking pentingnya kitab ini beliau membuat syair-syair khusus tatang keutamaan memelajari kitab Alfiyyah.
Dalam kitab Syi'iran karya beliau disebutkan bahwa kitab Alfiyyah mengandung hikmah, berkah, kegunaan hingga mendatangkan kebaikan atau kemaslahatan. Kitab Alfiyyah menurut beliau sejatinya kitab Alfiyyah sangat berguna sebagaimana bukti-bukti yang telah nyata.
Lebih jauh Mbah Yai Mayan memandang bahwa dengan memelajari kitab Alfiyyah berguna untuk melancarkan pelajaran--terlebih untuk memahami kitab--yang mengandung hukum Islam. Menurut beliau urgensi kitab Alfiyyah ini dapat dibuktikan dimana-mana. Cukuplah kiranya dengan kitab Alfiyyah dapat menguasai ilmu nahwu dan sharaf yang kemudian sangat menjadi basic utama sebagai perangkat membaca dan memahami kitab berbahasa Arab.
Selain memngungkap kegunaan kitab Alfiyyah Mbah Yai Mayan juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibnu Malik sebagai pengarangnya. Beliau mengatakan dalam sebuah syair, "Wahai pemilik kemuliaan pemilik keagungan Muhammad bin Abdillah bin Malik yang banyak ilmunya. Penulis kitab Alfiyyah yang bermazhab Syafi'i. Ialah kekasih Allah yang masyhur dengan sebutan jalaluddin. Ahli ibadah yang memiliki lautan ilmu yang sangat luas."
Dari penjelasan Mbah Yai Mayan atas kitab Alfiyyah di atas penulis menggarisbawahi bahwa kitab Alfiyyah sangat penting keberadannya, sangat bermanfaat untuk dipelajari, dan terbukti kedudukan dan posisinya di berbagai tempat. Kualitas kitab ini pun sangat baik sebab ditulis oleh seorang pakar yang mumpuni. Ahli ibadah yang ilmuanya luas bak samudra.
Demikianlah sekelumit tentang kitab Alfiyyah dalam pandangan Kiai Sepuh Pendiri Pondok Mayan. Semoga uraian di atas menambah semangat kita untuk mencari ilmu. Serta mencintai ahli ilmu.
Wallahu A'lam Bisshawab
Sumber foto kitab Syi'iran karya Allah Yarham KH. Abdullah Mun'im Ismail (Mbah Yai Mayan).
Kisah inspiratif
ReplyDelete