Ngaji Kitab: Al-Yaqut Al-Nafis (b. 6)
Karya: Sayyid Ahmad bin Umar Al-Syatiriy
Sunah-Sunah Wudhu
1. Bersiwak
2. Membaca basmalah
3. Membasuk kedua telapak tangan
4. Berkumur
5. Menghirup air ke dalam hidung
6. Melakukan basuhan atau usapan masing-masing tiga kali
7. Mengusap seluruh bagian kepala
8. Mengusap kedua telinga
9. Menyela-nyela jari-jari kedua tangan dan kedua kaki
10. Berkesinambungan
11. Mendahulukan anggota wudhu bagian kanan--khusus tangan dan kaki--dan melebihkan basuhan pada wajah
12. Memanjangkan basuhan pada tangan dan kaki
13. Berdoa setelah wudhu
Catatan.
Untuk mendapatkan pahala sunah maka seseorang hendaknya meniatkan saat melakukan sunah-sunah wudhu di atas dengan niat melakukan sunah wudhu. Misalnya berkumur dengan niat melakukan sunahnya wudhu.
Ingin Pahala Wudhu Berlebih
Oleh Mustamsikin
Wudhu adalah perkara wajib yang dilakukan seseorang untuk menghilangkan hadas kecil sebelum ia melaksanakan salat. Dalam wudhu ada hal yang mafrudhat atau rukun-rukun wudhu yang harus dikerjakan, ada perkara-perkara sunah yang baik dan berpahala jika dikerjakan. Siapa yang mengerjalakan sunah-sunah wudhu maka pahala yang ia dapat akan berlebih.
Bagi orang yang ingin memperoleh banyak pahala tentu selain melaksanakan rukun wudhu ia juga mengerjakan sunah-sunahnya wudhu sebanyak mungkin. Kendati, melaksankannya tidak berpengaruh pada keabsahan wudhu, namun banyak keutaman yang akan di dapat seseorang yang mau mengerjakan sunah-sunah wudhu. Misalnya saja, ketika ia mengulang basuhan tiga kali maka ia akan lebih sempurna dan terhindar dari kemungkinan wudhu yang tidak sah utamanya ketika membasuh wajah. Mengapa demikian sebab ketika membasuh wajah seorang yang berwudhu dituntut untuk mengucapkan niat wudhu di dalam hati sambil membasuh wajah. Sedang niat itu letaknya di awal ibadah. Andai seseorang pada basuhan pertama belum cukup untuk menyempurnakan niat, maka ia masih tertolong oleh basuhan kedua dan ketiga.
Pada sunah wudhu yang lain mislanya, ketika seseorang yang berwudhu meluaskan basuhan pada wajah, maka selain ia terhindar dari batas minimal basuhan pada wajah yang wajib ia akan lebih bertambah sempurna. Belum lagi kelak di hari kiamat wajahnya akan nampak bersinar terang sebab wudhu yang sempurna. Semakin basuhan atau usapan diperluas dari batas yang wajib maka kelak cahaya bekas wudhu itu akan semakin terang benerang.
Sebagai penutup meski sunah-sunah wudhu itu dianjurkan dilaksanakan namun jangan sampai dengan melakukan sunah-sunah wudhu itu melupalan larang isyraf atau berlebihan memggunakan air. Tindakan isyraf ini tentu tidak baik, apalagi persediaan air di daerah tertentu tidak cukup melimpah. Maka dari itu, dalam melaksanakan hal-hal yang sunah perlu juga memperhatikan kondisi--ketersediaan air misalnya.
Terakhir, dalam wudhu di tuntut yang paliang utama adalah mengerjakan semua rukun-rukun wudhu dengan sempurna, kemudian baru sunah-sunah wudhu. Sehingga andai semua sunah tidak dilakukan wudhu tetap sah. Hanya saja sedikit pahala yang akan di dapatkan. Sebagaimana pedagang hanya dapat ganti modal namun tidak dapat laba.
Wallahu A'lam Bisshawab.
Kediri, 21-03-2021.
Terimakasih... Jadi lebih mantap berwudu
ReplyDeleteSama sama Bu. Semoga bermanfaat
Delete