Oleh Mustamsikin
Setiap orang memiliki perbedaan satu dengan yang lain memandang sebuah kehidupan dan seni menjalaninya.Ada sementara orang yang dalam hidupnya dipenuhi dengan target dan keinginan. Ada yang memiliki obsesi tinggi. Ada yang hidup ala kadarnya mengikuti jalannya air. Ada yang tidak ingin sama sekali terbelenggu oleh keinginan dengan beragam dalih pembenar.
Semua pandangan boleh hadir dan menghinggap di kepala setiap orang yang kemudian menjadi prinsip hidup. Namun demikian yang terpenting adalah tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sehingga tidak muncul persoalan-persoalan yang berantai. Tiada putus-putusnya.
Satu hal penting yang hendak penulis tekankan dalam menjalani kehidupan sebagaimana yang sering disebutkan oleh Gus Baha adalah keceriaan. Bagaimana kemudian orang mengusahakan ceria dalam hidupnya. Entah dengan apa pun ragam masalah yang menyertainya. Sebisa mungkin kelola.
Kalau mengikuti pandangan ini bagaimana kemudian ceria harus diupayakan. Mengapa itu harus diusahakan? Sebab dengan keceriaanlah seseorang akan dapat mengalihkan perhatian untuk sambat atau berkeluh kesah tiada henti. Di samping itu tentu agar seseorang menerima ketentuan dari Allah dengan ikhlas.
Jika sudah demikian maka seseorang tersebut dapat dikatakan selamat dari murka Allah. Murka apa? Yakni pengusiran dari Allah untuk meninggakkan bumi dan kolong langit yang Ia ciptakan sebagaimana disampaikan dalam hadis qudsi.
Masalah selalu hadir di tengah-tengah kehidupan memang sudah barang pasti. Sehingga masalah bukan untuk dihapuskan namun untuk diselesaikan dan didapati solusi mengatasinya. Jangan sampai hadirnya masalah membuat seseorang terpaku, meratapi keadaan, tanpa adanya usaha keras untuk mencari penyelesaian.
Nah, apa yang penulis uraian di atas masuk pada kategori mudah diucapkan namun agak sulit dipraktekkan. Sehingga perlu adanya latihan-latihan terus menerus supaya terus ceria dengan segala kondisi. Mampu menerima dan memahami arti sabar dan syukur Kalau tidak bisa maka paksa untuk ceria.
Demikianlah sedikit seni mengelola kehidupan menurut resep yang biasa penulis dengar dari ngaji Gus Baha. Semoga kita semua dapat ceria, bersyukur atas nikmat dan bersabar atas musibah.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 02-11-2022
No comments:
Post a Comment