MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Sunday, November 13, 2022

Kaidah Dalam Bersikap

Kaidah Dalam Bersikap 
Oleh Mustamsikin

Nabi Muhammad Saw., mengajarkan banyak hal terhadap umatnya. Selain memang beliau ditugaskan sebagai rasul, beliau memang benar-benar nabi yang memiliki kecerdasan luar biasa. Sabda-sabda beliau menandakan betapa beliau sosok yang luar biasa. Apa yang beliau katakan seringkali membuat akal ini cenderung membenarkan.

Seperti halnya sabda beliau yang diriwaytakan oleh Imam Ibu Hibban dalam kitab Mukhtarul Ahadis karya Assayyid Ahmad Al-Hasyimi. Beliau mengatakan, "Apa pun yang menimbulkan kebencian jika dilihat oleh orang-orang darimu maka janganlah itu kamu lakukan ketika kamu sedang sendirian."

Semula penulis terhenyak bukan kepalang logika yang disabdakan oleh nabi ini. Seakan menggertak kesadaran penulis. Tentang kaidah bersikap dan berperilaku.

Bagaimana tidak, dalam sabda beliau di atas mengandung ajaran yang luar biasa jika diterapkan. Pastinya orang tidak akan merugi bahkan akan mendapat keuntungan. Bagaimana tidak?

Nabi Saw., mengajarkan agar seseorang melakukan sesuatu yang baik untuk disembunyikan sekaligus baik untuk diperlihatkan. Jika seseorang hendak berbuat yang buruk maka ia harus menimbang apakah perbuatan buruk itu jika diketahui orang akan mengundang kebencian mereka atau tidak. Jika perbuatan itu dinilai buruk ketika diketahui orang lain maka urungkanlah. Jika itu baik maka lakukanlah.

Selain itu, sabda Nabi Saw., tersebut juga memberi perhatian kepada seseorang untuk mampu memilah dan memilih apa yang harus ia lakukan baik dalam kesendirian maupun bersama orang lain. Mampu mengekang dirinya agar tidak melakukan perbuatan buruk meskipun dalam kesendirian. 

Dari sabda nabi tersebut, penulis menilai bahwa 'sesederhana' itu kalimat Nabi Saw., dalam memberikan kepada umatnya dalam memilih sikap. Meski demikian sederhana jika dipahami secara mendalam sangat logis apa yang beliau ajarkan. Hal ini mirip dengan sabda beliau yang diriwaytakan oleh Imam Ibnul Mubarak.

Dalam riwayat tersebut beliau mengatakan, "Jika engkau ingin melakukan sesuatu maka pikirlah akibatnya terlebih dahulu, jika akibatnya baik lanjutkan jika buruk maka hentikanlah."

Sabda Nabi Saw., tersebut cukup mengena. Cukup sebagai pilihan sikap bagi orang yang akalnya waras untuk melangsungkan apa yang hendak ia lakukan atau mengurungkannya. Kalau seseorang hendak melakukan sesuatu selayaknyalah ia berpikir apa akibat yang timbul dari perbuatan yang ia lakukan.

Ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw., yang demikian seyogyanya dipahami lebih dalam. Apalagi ajaran bekiau erat dengan pilihan sikap seseorang dalam bertindak sehari-hari. Agar orang mampu mengekang diri agar tidak melakukan perbuatan buruk maka ia harus ingat bahwa keburukan merupakan sesuatu yang dibenci oleh khalayak ramai. Sebab itulah baik sendiri maupun dalam keramaian seseorang janganlah berbuat buruk.

Begitu juga ketika seseorang hendak melakukan sesuatu seharusnya ia telah memikirkan apa konskwensi yang ia dapatkan dari perbuatan yang akan ia lakukan itu. Menimbulkan hal buruk atau baik. Jika baik lanjutkan jika buruk urungkan.

Nah demikianlah sekelumit ajaran Nabi Muhammad Saw., yang dapat kita jadikan pegangan dalam keseharian. Lebih-lebih dalam merencanakan dan melakukan sesuatu perbuatan. Sekaligus ajaran beliau sebagaimana penjelasan penulis di atas adalah kaidah dalam bersikap dan bertindak.

Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 13-11-2022.

No comments:

Post a Comment