Serba Serbi PKKM MA Sunan KalijogoOleh Mustamsikin
Penilaian Kinerja Kepala Madrasah MA Sunan Kalijogo, yang dilaksanakan bersamaan dengan MA Ma'arif Kraton dan MA Abdulloh Bangsongan telah usia kemarin 09 November 2022 yang bertempat di Aula utama gedung 2 MA Sunan Kalijogo berjalan lancar. Kegiatan dimulai jam 08.30 hingga 13.30.
Kegiatan PKKM kali ini cukup menyita perhatian panitia. Mulai menyiapkan istrumen yang diminta hingga persiapan fisik menghadapi dua pengawas madrasah. Ibu Yaqutatun Hamroh, M. SI. Dan Bapak Akhmad Jamil, M. SI. Kedua pengawas inilah yang kali ini yang memberikan penilaian kepada kinerja kepada madrasah.
Penulis sendiri sebagai kordinator bagian B. yakni bidang menejerial berupaya semaksimal mungkin menyiapkan apa yang perlu disiapkan dan diadakan. Sementara kali ini penulis didampingi oleh tiga srikandi, Mbak Putri, Bu Mira da Bu Ninik, untuk menyiapkan segala sesuatunya.
Sempat penulis katakan pada salah satu srikandi tersebut, jangan terlalu dipikir yang penting dikerjakan. Pusing boleh-boleh saja namun, kerja harus lebih optimal. Santai tapi selesai, jangan sampai terlihat serius tapi malah amburadul.
Dalam benak penulis mungkin juga panitia yang lain, PKKM adalah hal yang bikin dredek namun tidak kali ini. Pengawas sebagai penilai terlihat santai-santai saja. Sehingga tidak membuat kepala madrasah maupun panitia khawatir dan was-was atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak dapat dijawab dengan bukti yang akurat.
Sesaat setelah PKKM dibuka oleh Drs. Tamam, selaku Kepala Madrasah MA Sunan Kalijogo, dilangsungkanlah sambutan oleh pengawas. Kali ini waktu untuk Bu Yaqut, orang yang disiplin namun egaliter. Beliau secara panjang lebar menerangkan apa esensi PKKM dan tujuannya.
Seingat penulis beliau menjelaskan bahwa, PKKM ditujukan untuk mengukur sejauh mana madrasah menjamin mutu sebagai lembaga pendidikan? Sejauh mana kepala madrasah mampu menjalankan tugasnya sebagai pemimpin sebuah lembaga pendidikan?
PKKM juga sebagai sebuah barometer untuk mengetahui sejauh mana madrasah memiliki progres peningkatan ke arah yang lebih baik. Seusai dengan visi dan misi madrasah. Selain itu PKKM juga dapat dijadikan sebagai pemanasan untuk menghadapi akreditasi. Jika di PKKM penilai memberikan catatan yang perlu diperhatikan, dilaksanakan dan dilengkapi oleh pengelola lembaga penyelenggara pendidikan, maka pada akreditasi nanti hasil dari PKKM akan membantu setidaknya 50%.
Melalui PKKM inilah progres mutu madrash dapat diketahui. Sehingga lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama ini, mampu menyelenggarakan pendidikan sebagaimana mestinya. Sebagaimana ketentuan yang telah dibuat oleh pemerintah.
Setidaknya itu yang penulis ingat dari apa yang disampaikan oleh pengawas sebelum PKKM dimulai. Setelah sambutan kemudian dilanjutkan dengan proses penilaian yang dimulai dari MA Ma'arif dan MA Abdulloh Bangsongan. Secata bergantian kedua madrasah tersebut dinilai. Untuk bagain A dan B dinilai oleh Bu Yaqut. Sedang C dan D dinilai oleh Pak Akhmad Jamil. Kemudian dilanjut MA Sunan Kalijogo.
Saat proses penilaian inilah penulis merasa banyak mendapat ilmu terutama dalam memahami visi dan misi madrasah. Beliau Bu Yaqut menjelaskan dengan gamblang bagaimana dari visi madrasah kemudian dicapai dengan misi, dan tujuan madrasah. Beliau menjelaskan bahwa visi madrasah harus disosialisasikan kepada seluruh warga madrsah. Sehingga pada nantinya arah madrsah itu jelas.
Bagaimana sebuah visi dicapai melalui misi yang dituangkan. Kemudian apa kendala dalam mewujudkan visi itu. Apa yang harus dievaluasi dan diperbaiki dalam mewujudkan visi madrasah.
Kemudian penilai juga menjelaskan pentingnya sebuah madrasah memiliki guru yang profesional dengan menyiapkan media pembelajaran utamanya LCD projector. Selain itu juga pendidik harus memahami tugasnya dengan baik. Mampu memahami apa yang harus ia lakukan sebelum mengajar di awal pertemuan dengan menyepakati kontrak belajar dengan siswa.
Selanjutnya guru dan siswa juga selayaknya membuat karya inovasi untuk membantu pemebelajaran. Seperti tutorial wudhu yang benar. Atau pemebelajaran yang lain yang dapat diupayakan oleh guru dan murid untuk membantu pembelajaran.
Selain itu, guru harus terus meningkatkan kompetensi dengan berbagai cara. Bisa aktif mengikuti MGMP, seminar maupun workshop. Semua itu dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi madrasah tadi. Kompetensi guru harus terus ditingkatkan, jangan sampai guru ketinggalan zaman. Jangan hanya mengandalkan metode yang telah ada tanpa inovasi dan menyesuaikan dengan zaman.
Saat penilaian inilah penulis berupaya menunjukkan karya yang penulis susun. Meski hampir semunya karya kolaborasi buku antologi, penulis merasa lega. Pengawas terlebih dahulu menanyakan apa ini? Seakan tertarik dengan setumpuk buku yang penulis bawa. Dengan penuh percaya diri penulis jelaskan bahwa inilah karya penulis.
Dengan perasaan gembira penilai berulangkali membaca hamdalah. Merasa bangga kepada guru yang memiliki karya tulis. Meski karya tulis tersebut tidak madrk disitu. Maknanya harus disebarluaskan. Kemudian kemampuan menulis karya harus ditularkan kepada guru-guru yang lain.
Dari pesan pengawas inilah penulis seakan terdorong bagaimana jiks masing-masing guru memiki buku. Minimal buku antologi buku keroyokan. Sehingga mereka kemudian mereka punya buah tangan dari selama mereka mengajar. Selain itu tentu penulis sangat bangga, dan merasa mendapatkan apresiasi. Tidak sia-sia mengotang-ngotong buku dari rumah.
Paling tidak itu kesan yang sangat mendalam yang penulis dapatkan saat proses penilaian berlangsung. Selebihnya tentu perbaikan dan peningkatan di sana-sini perlu dilakukan.
Setelah penilaian dirasa cukup, kemudian pengawas mengakhiri kegiatan ini dengan penutupan dsn memberi kesimpulan atas terselenggara PKKM. Kedua pengawas memberi sambutan sembari mengingatkan apa yang kemudian harus dikerjakan sebagai tindak lanjut atas terselenggaranya PKKM. Dalam sambutannya Pak Akhmad Jamil, menyebut PKKM adalah raport kepala madrash yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Demikianlah serba-serbi PKKM. Setelah kegiatan ditutup ringkes-ringkes dan pengembalian barang dilakukan. Sebelum itu tentu ramah tamah sebagai sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan.
Sebagai penutup terima kasih banyak kepada Bapak dan Ibu penilai PKKM. Terlalu banyak ilmu yang penulis peroleh. Semoga ini sebuah pengalaman sekaligus bekal untuk lebih baik. Utamanya untuk kemajuan MA Sunan Kalijogo dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 10-11-2022.