Oleh Mustamsikin
Sebelum bersuci atau thaharah penting untuk terlebih dahulu mengenal berbagai sarana atau alat yang dapat digunakan untuk bersuci. Baik bersuci dari hadas maupun najis. Hal ini menjadi penting sebab tanpa mengetahui terlebih dahulu mustahil untuk menggunakannya.
Membincang sarana bersuci, terdapat empat yakni, air, debu, alat menyamak, batu untuk istinjak (cebok). Empat sarana atau alat tersebut dapat dioprasikan untuk bersuci jika memenuhi syarat-syarat masing-masing di antaranya. Air dapat memyucikan jika ia memikiki sifat mutlak--tidak terikat oleh sifat apapun--seperti air teh (air yang sudah bercampur dengan teh). Debu jika ia murni dan belum pernah digunakan untuk bersuci atau musta'mal. Alat menyamak dengan syarat memiliki sifat masam (Jawa: Sepet) yang dapat menghilangkan busuknya kulit bangkai. Batu untuk istinjak dengan syarat suci, keras, bukan batu yang dimuliakan.
Beberapa sarana atau bersuci di atas merupakan alat yang sering dan lazim kita ketahui. Utamanya dalam mazhab Syafi'iy. Akan tetapi tidak menutup ruang adanya alat bersuci berupa api--dalam pendalat mazhab Hanafiy. Meski hanya sebagai pengetahuan dan tidak perlu untuk dicoba namun tetap penting bahwa api dapat digunakan sebagai alat bersuci. Mengutip penjelasan Gus Baha' barangkali jika ada orang masuk neraka terlebih dahulu ia akan suci kemudian setelah dibakar dengan api neraka sehingga pantas masuk surga.
Kemudian diatas juga disebutkan bahwa air, merupakan alat bersuci. Dalam tinjauan sementara sebagian sufi, air dapat menghidupkan ruh. Sebagaimana sifat air yang dapat digunakan menyirami tanaman yang mati. Sehingga ruh hidup dan sadar ketika ia sedang menghadap Allah saat beribadah.
Setelah mengenal sarana bersuci di atas, perlu diketahui juga beberapa tujuan bersuci. Tujuan bersuci yang dimaksud ada empat yakni wudhu, mandi, tayamum, dan menghilangkan najis. Masing-masing di antaranya akan diuraiakan lebih lanjut pada pembahasan mendatang.
Demikian uraian mengenai sarana bersuci dan tujuannya. Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 08-11-2020
Sumber bacaan. Al-Yaqut Al-Nafis, Al-Mizan Al-Kubra, Rahmatul Umah.