MUSTAMSIKIN

Tafsir Al-Hasan Al-Bashriy

Thursday, September 15, 2022

Kisah Ilmu Laduni Syekh Mahfudz Termas

Kisah Ilmu Laduni Syeikh Mahfudz Termas 
Oleh Mustamsikin

Siapa yang tidak kenal Syekh Mahfudz Al-Turmusi (1285-1338 H) dengan sosok guru ulama nusantara yang lama bermukim di Makah dan wafat di sana. Guru hadis yang mulia dari Hadratussyaikh Hasyim As’ary pendiri Nahdlatul Ulama. Ulama yang alim allamah dibidang qira'at, hadis, ushul fikih dan fikih. 

Tidak dipungkiri Syekh Mahfudz merupakan guru besar ulama-ulama Jawa yang terkenal mengusai beragam ilmu keislaman. Karena kealimannyalah beliau mendapat gelar muhadist di bidang hadis, muqri'  dalam ilmu qira'at dan faqih dalam ilmu fikih serta ushuli pada bidang ushul fikih. Kemasyhuran nama beliau harum seantero Nusantara.

Selain memiliki kefasihan lisan atas penguasaanya pada ilmu qira'at, Syekh Mahfudz terkenal sebagai ulama yang memiliki kepiawaian dalam menulis. Tulisan-tulisan beliau banyak dan menjadi rujukan ulama Nusantara. Di antara karya tulis yang banyak menyita perhatian di hidang fikih adalah kitab Hasyiah Al-Tarmasy syarah atas kitab Minhajul Qawim karya Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali al-Sanmuty atau yang terkenal dengan Ibnu Hajar al-Haitami (909-974 H).

Sekelumit kisah tentang penulisan kitab karya Syekh Mahfudz ini akan kita bahas melalui tulisan sederhana ini. 

Dikisahkan oleh Gus Qoyyum (KH. Abdul Qoyyum bin Mansur bin Khalil PP. An-Nur Lasem), bahwasanya dalam proses penulisan Hasyiah Al-Tarmasy, Syekh Mahfudz meng-imla'-kan kepada Kiai Khalil (kakek Gus Qoyyum. Menurut penuturan Gus Qoyyum, Syekh Mahfudz memanggil santrinya yakni Kiai Khalil untuk menulis apa yang beliau sampaikan. 

Perlu diketahui bahwasannya Kiai Khalil merulakan salah satu skretaris dari Syekh Mahfudz. Kiai Khalil bernamakan asli Mashuri yang kemudian diubah namanya oleh Syaikhana Khalil Bangkalan. Nama Syeikhana Khalil diberikan kepada santri Masyhuri hingga kemudian bergantilah semula Masyhuri menjadi Khalil. 

Selanjutnya Syekh Mahfudz memegang kitab Minhajul Qawim, sembari mendiktekan kepada Kiai Khalil. Sebagaimana informasi Gus Qoyyum, Syekh Mahfudz hanya memegang kitab matan dari Minhajul Qawim tanpa membuka kitab yang lain. Dengan lancar tanpa hambatan Syekh Mahfudz mendiktekan syarah (komentar beliau pada matan) kitab tersebut tanpa membuka satu rujukan pun dari mulai sampai akhir. 

Secara mengalir Syekh Mahfudz, menguraikan panjang lebar makna dari teks matan kitab Minhajul Qawim. Bahkan terlontar dari lisan beliau kutipan-kutipan panjang dari kitab-kitab fikih seperti Tuhfah, Mughni dan kitab lain tanpa membuka terlebih dahulu kitab tersebut. Pun juga kitap-kitab yang beliau kutip tidak berada di depan beliau dan tidak perlu beliau kemudian membuka kitab yang beliau kutip. Hal ini pun disaksikan sendiri oleh Kiai Khalil dan Prof. Adnan--santri beliau yang menjadi rektor pertama UIN Yogyakarta. 

Ajaibnya meski Syekh Mahfudz meski tanpa membuka kitab-kitab yang beliau kutip, kutipan beliau persis dengan teks pada kitab aslinya. Inilah yang kemudian dinilai oleh Gus Qoyyum sebagai ilmu mauhabah atau ladunni. Sebagaimana judul Hasyiah Al-Tarmasy, yang beliau beri nama semula dengan Mauhabah Dzil Fadhal. Sebutan ini--menurut Gus Qoyyum--sesuai dengan proses penulisan kitab ini yang lebih ditopang oleh ilmu ladunni--ilmu pemberian langsung dari Allah.

Ilmu ladunni Syekh Mahfudz aktif berperan saat mensyarah kitab Minhajul Qawim, sehingga syarah beliau atas kitab tersebut mencapai tujuh jilid besar--cetakan Dar al-Minhaj. Kitab Minhajul Qawim yang semula tidak begitu tebal dengan syarah Mauhabah Dzil Fadhal ini menjadi berlipat-lipat ketebalannya. Bukan hanya tebal bentuknya, namun besar pula kualitas isinya. 

Khusus untuk memperoleh ilmu dari berbagai kitab, Gus Qoyyum memberikan doa rahasia yang beliau terima dari ayahnya, Kiai Mansur yang didapat dari Kiai Khalil dan Hadratussyaikh Hasyim As’ary dari Syekh Mahfudz. Doa yang dimaksud kalau diartikan berisi, "Ya Allah tundukkanlah kepada kami semua kitab." Doa ini adalah doa yang sering dibaca oleh Syekh Mahfudz. 

Dari uraian kisah menarik di atas, penulis hendak mengambil pelajaran yang amat bernilai. Khusus pada kisah penulisan kitab Hasyiah Al-Tarmasy, dapat diambil beberapa pelajaran. Pertama, dalam menulis karya seseorang hendaknya tidak mengandalkan kekuatan akal semata namun juga menghubungkan hatinya pada pemilik pengetahuan yakni Allah Swt. Kedua, seseorang dalam menulis hendaknya terlebih dahulu benyak membaca. Ketiga, ilmu yang diamalkan akan memantik ilmu ladunni sebagaimana pepatah mengatakan, "Siapa yang mengamalkan ilmu yang ia peroleh maka Allah akan mewariskan ilmu yang belum ia ketahui." Keempat, terdapat doa khusus untuk memperoleh ilmu dari berbagai kitab. 

Demikianlah sekelumit kisah tentang ilmu ladunni Syekh Mahfudz Al-Turmusi. Semoga kita memperoleh manfaat besar dari kisah beliau. 

Wallahu A'lam Bisshawab 
Kediri, 15-09-2022. 
Sumber https://youtu.be/kd556nLqjIs

Monday, September 12, 2022

PERTEMUAN PERDANA PENGURUS UKHSAMA SENIN LEGI

Notulensi Petemuan Perdana Pengurus Ukhsama 2022-2027

Tempat Ndalem Agus H. Ahmad Syafiq
Tanggal/Jam 12 September 2022
Jam 11.00-Selesai

Program Acara Yang Berlangsung 
1. Melengkapi Kepengurusan Banom Putri dan Banon Muda
2. Perencanaan Rapat Kerja
3. Perencanaan Program Kepengurusan dan Penentuan Waktu Rapat Kerja dengan program yang telah disusun berlandaskan AD/ART
4. Pembagian copy SK kepengurusan

A. Petugas Acara
1. MC. Bapak Ahmad Soim
2. Notulen Bapak Mustamsikin
3. Pendahuan Acara Bapak KH. Abdul Latif
4. Pemimpin Acara Bapak H. Yasin Bisri
5. Penutup Bapak Mahsun Aly

B. Isi Acara
Petugas Ketum Ukhsama 
1. Pembukaan 
2. Melengkapi Kepengurusan Banom
- Banom Putri Ukhsama
- Banom Muda
3. Perencanaan Program Kerja
 a. Pendahuluan oleh Ketua Umum
 b. Ta'aruf Pengurus pusat dan lembaga
 c. Menandaskan niat khidmah 
 d. Gerak pengurus sesuai dengan
    1. visi-misi pesantren    
    2. AD/ART (Khittah)
    3. Tradisi Kepesantrenan
    4. Kebijakan Romo Yai (Di atas AD/ART)
e. Gerak pengurus alumni
- Penyusunan Program 
- Sosialisasi AD/ART
f. tindak lanjut pimpinan rapat oleh H. Yasin Bisri
g. Penentuan Rapat Kerja 1 Ukhsama
(Waktu dan Tempat)  Ahad Legi 2 Oktober 2022 Jam 08.00 Tempat di Area Pesantren dengan membawa rancangan program kerja Lembaga. 
h. Penutup 

Catatan Acara ke 1 
Pimpinan Acara H. Yasin Bisri  
1.Melengkapi Kepengurusan Putri
- Refleksi oleh Bp. Mahsub Aly
Sejarah kepengurusan alumni 2002
- Diputuskan pengurus alumni, KH. Yasin Blitar, Wakil KH. Mahsun
- Tahun 2019 Reuni 1, penamaan istilah pengurus alumni yang disepakati ukhsama
- Kepengurusan Putri yang lalu ( Ibu Shafarah)
- Kepengurusan Muda yang lalu (Bp. Ahmad Soim) 
Untuk Saat ini, 
Banom Putri Sudah Terbentuk (tinggal menyesuaikan dengan AD/ART)
- Komunikasi Lebih Lanjut
Banom Muda (tinggal menyesuaikan dengan AD/ART) 
2. Perencanaan Program 
- Mengetahui dan memahami AD/ART bagi pengurus lembaga
- pembentukan grup WA bagi pengurus pusat dan lembaga Ukhsama
3. Perencanaan Rapat Kerja (Tindak Lanjut Program) 
- program jangka pendek, jangka panjang, selama 5 tahun ke depan



Ngaji Kifayatul Atqiya' Senin Legi, SPJ Reuni Dan Pengukuhan Ukhsama

*Kegiatan Rutinan Ngaji Senin Legi, SPJ Reuni dan Pengukuhan Pengurus UKHSAMA 12 September 2022* 
Oleh Mustamsikin

A. Tahlil
B. Pengajian Kitab (Romo Yai) 
C. Penyampaian LPJ Kegiatan Reuni (H. Yasin Bisri)
 1. Pemasukan dari seluruh kordinator kecamatan dan pemasukan transfer sejumlah 80 Juta Sekian (dana terkumpul) 72 Juta Sekian (kegiatan mubes dan reuni) 
Saldo 12 Juta Sekian.
 2. Penyerahan LPJ Panitia kegiatan kepada ketua pengurus ukhsama lama (KH. Mahsun). 
D. Sambutan Ketua Alumni (2017-2022).
 1. Pembukaan doa untuk masyayikh
  2. Atas nama pengurus ukhsama (2017-2022)
   a. Terimakasih kepada Romo Yai
   b. Semoga jerih payah pengurus alumni diterima Allah Swt. 
   c. Mohon maaf yang sebesar-besarnya. 
   d. Harapan pengurus lama, semoga ke depan alumni langkung solit. Ukhuwahnya baik, sehingga setiap daerah yang ada alimninya terjangkau. Diijabahi Allah, tambah sae, istikamah, barakah. Alumni tidak lupa dengan aslinya. Ingat dawuh Nabi. (Orang tua kandung, meretua, dan guru). Alumni semua yang di rumah tetap merasa alumni. (Sak iso isone mulang Yai Sepuh). Semua alumni para masyayikh wa ahli baitihi harus kita hormati. 
    e. Alhamdulillah atas kerjasama luar biasa panitia reuni kita bubarkan. Panitia istirahat (panitia haul dan reoni). 
E. Pengukuhan Pengurus Pusat Ukhsama. 
  1. Pembacaan SK. (H. Yasin Bisri panitia mubes). 
  2. Pembacaan Struktur Pengurus UKHSAMA. 
  3. Baiat pengurus terpilih. 
 F. Sambutan dan pengarahan dari Pembina Ukhsama
1. Penyampain Jazakumullah ahsanal Jaza'
2. Memulai kegiatan pengajian senin legi depan dipercepat 
3. Nama pilihan UKHSAMA, makna ukhuwah persaudaraan, jangan sampai ada yang lepas kontrol. 
Kisah sahabat sejati sampai di akhirat. Dengan ukhuwah teman bisan menolong teman. 
4. Semoga UKHSAMA kompak lahir batin.
5. Alumni banyak sekali merajut ukhuwah ini.
6. Ukhsama maju, kompak dan ada kekompakan selain untuk memajukan organisasi. 
7. Mohon doa restu, Umroh lancar. 
Demikian, selamat sukses dan kompak. 
Bismillah tawakkaltu allah, sehat, selamat, sakses dunia akhirat. 

G. Doa penutup Kiai Fatihun Nada.