Keselamatan Di Dunia
Oleh Mustamsikin
"Keselamatan, ada sepuluh jalan. Lima di dunia dan lima di akhirat. Adapun lima keselamatan di dunia yakni, ilmu, ibadah, rizki yang halal dan sabar atas ujian, dan syukur atas nikmat."
Kanjeng Nabi Saw
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin celaka. Semua menginginkan keselamatan dengan mengerahkan segala daya dan upaya. Segala cara dilakukan agar selamat dari mara bahaya.
Untuk selamat, selain berikhtiar juga berdoa. Sebagaimana doa," Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat. Dan jauhkanlah kami dari api neraka." Sepenggal doa ini cukuplah sebagai cita-cita bahwa manusia pasti mengharap keselamatan di dunia dan di akhirat.
Di antara bentuk keselamatan di dunia tercapai dengan lima hal. Pertama, ilmu. Ilmu sangat penting dalam segala hal. Dengan ilmu segala sesuatu dapat diperoleh termasuk keselamatan. Sebagaimana Nabi Saw., menegaskan, "Barang siapa ingin menggapai dunia maka wajiblah ia berilmu. Barang siapa ingin menggapai akhirat maka wajiblah ia berilmu. Siapa yang menghendaki keduanya maka wajiblah ia berilmu."
Selanjutnya, keselamatan di dunia dapat terwujud dengan ibadah. Ibadah sangatlah penting dalam mengawal keselamatan dunia. Sebagaimana Allah, berfirman," Dan tidak Aku ciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah." Kita juga harus ingat bahwa dunia adalah ladang akhirat. Sebab itulah banyak-banyak beribadah harus menjadi tujuan utama hidup di dunia.
Berikutnya, keselamatan di dunia dapat tercapai dengan rizki yang halal. Rizki halal sangat penting sebagai bekal kehidupan dunia. Setidaknya, pada dua hal yakni pangan dan pakaian begitu Syekh Nawawi menjelaskan. Makna rizki yang halal di sini adalah cara memperolehnya dengan halal. Sehingga apa yang kita konsumsi dan yang kita kenakan bukan sesuatu yang diperoleh secara aniaya.
Selain ketiga perangkat untuk mewujudkan keselamatan di dunia di atas, masih terdapat dua hal yang saling berkelit kelindan yakni sabar atas ujian dan syukur atas nikmat. Mengapa keduanya sangat bertalian? Sebab keduanya laiknya dua sisi mata uang. Jika seseorang tidak sedang bersabar maka ia sedang bersyukur.
Baik sabar maupun syukur sangatlah penting. Sabar atas ujian berat yang menimpa dapat mengantarkan keselamatan di dunia. Sebab dunia adalah tempatnya ujian. Siapa yang sabar maka akan lulus ujian dengan predikat sangat baik.
Sebagaimana sabar, syukur juga demikian. Lebih-lebih syukur atas nikmat. Sukur nikmat menurut Syekh Nawawi dapat dilakukan dengan diucapkan dengan lisan dan menetapkan dalam hati dengan nikmat-nikmat Allah Swt.
Nah demikianlah beberapa hal yang dapat mengantarkan manusia selamat di dunia. Dengan ilmu manusia akan terpandu. Dengan ibadah manusia akan terarah. Dengan rizki yang halal manusia akan berkah. Dengan sabar atas ujian manusia akan tabah. Dengan syukur atas nikmat maka akan bertambah.
Semoga kita semua selamat di dunia. Setidak-tidaknya dari lima sarana menggapai keselamatan di atas kita memiliki semuanya dan menjalankan semuanya.
Wallahu A'lam Bisshawab
Kediri, 26.09.21.
Sumber bacaan, Nasha'ihul Ibad